Alfons yang Tewas Dianiaya Ternyata Seorang PNS, Ini Kronologinya
Dua warga Desa Lolan yakni Asril Potabuga (18) dan BM dianiaya sekelompok orang saat pergi ke acara ulang tahun di Desa Mariri Dua.
TRIBUNNEWS.COM, MANADO -- Seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS), Alfons Tilaar (49) warga Mariri Dua, meninggal dunia setelah diduga dianiaya oleh BM dan MM warga Lolan Dua, Kabupaten Bolaang Mongondow ( Bolmong) pada Minggu (3/3/32019) sekitar pukul 22.30 Wita.
MM dan BM diketahui merupakan ayah dan anak. Keduanya sudha ditangkap kepolisian pada Rabu (6/3/2019)
Kronologi kejadian berawal saat terjadi ketegangan antara masyarakat Desa Mariri Dua dan Desa Lolan Dua Kabupaten Bolaang Mongondow ( Bolmong) pada Minggu (3/3/2016) pukul 21.00 Wita
Dua warga Desa Lolan yakni Asril Potabuga (18) dan BM dianiaya sekelompok orang saat pergi ke acara ulang tahun di Desa Mariri Dua.
Baca: Pengorbanan dari Saudara Kandung, Pramono Edie Donorkan Sumsum Tulang Belakang untuk Ani Yudhoyono
Arsil mengalami luka robek di telinga kiri sedangkan BM mengalami luka lebam di hidung.
BM langsung pulang menggunakan sepeda motor ke rumah sedangkan Asril diantar warga setempat.
BM melaporkan peristiwa tersebut ke ayahnya, MM.
Mereka sudah melaporkan ke Sangadi Desa Lolan dan mereka menyebut akan balas dendam.
Chandra Mamahe (19) Warga Lolan kepada polisi mengatakan BM dan ayahnya menggunakan mobil Avanza putih mengejar sepeda motor vario dengan nomor polisi DB 2337 DH yang dikendarai korban, Alfons Tilaar (49) warga Mariri Dua.
Sehingga korban terjatuh dari sepeda motor. BM dan ayahnya turun dari mobil.
Saat itulah, MM langsung mengambil batu dan memukulkan ke wajah korban, Alfons yang hendak bangun karena terjatuh.
MM pun memukul korban bertubi-tubi sedangkan BM menendang korban.
Mereka meninggalkan Alfons tergeletak di jalan.
Baca: Mengintip Deretan Momen Haru nan Syahdu di Pengajian Jelang Pernikahan Syahrini dan Reino Barack
Saksi lainnya, Ompo Sumerah (46) Desa Lolan Dua mengaku mendengar keributan di lokasi kejadian.
Dia melihat korban langsung memberikan pertolongan dengan membawa korban dengan mobil pikap ke Puskemas Inbonto.
Namun, nyawa Alfons tak tertolong sehingga meninggal pada Senin Malam.
Jenazah korban sempat diautopsi di RSUP Kandou.
Pelaku dikabarkan sudah ditangkap tim resmob Polres Kotamobagu pada Rabu siang.
Sedangkan jenazah korban Alfons direncanakan akan dimakamkan di rumah duka Desa Mariri Dua, pada Kamis 7 maret 2019 pukul 11.00 Wita.
Kasubag Humas Polres Kotamobagu AKP Rusdin Zima yang dikonfirmasi mengatakan kasus ini ditangani.
"Kami sudah melakukan penangkapan terhadap tersangka. Saat ini sementara dalam perjalanan ke Mako Polres Kotamobagu," ujarnya.
2 Bulan Pindah Tugas
Kepala Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Bolmong Umarudin Amba mengatakan sebelumnya Alfons merupakan Kasubag Kepegawaian BKPP Bolmong.
Namun, sudah pindah ke BKP Sulut pada 2 bulan lalu
"Kami masih membutuhkan Almarhum Alfons sebagai Kasubag Kepegawaian BKPP Bolmong, namun Ia meminta pindah ke Provinsi," ucap Amba.
Bahkan sampai saat ini, jabatan Kasubag Kepegawaian BKPP Bolmong masih kosong sejak ia pindah ke Badan Ketahanan Pangan Provisi Sulut.
Alfons orangnya cepat akrab, baik, dan semua pekerjaannya selalu tuntas.
Baca: Tertangkap CCTV Ibu dan Anak Pakai Seragam SD Curi Kotak Amal, Ada Kisah Sedih di Baliknya
"Kami sangat kehilangan Almarhum Alfons walaupun sudah pindah ke Provinsi," tuturnya.
Deker Rompas, Sekretaris Kesbangpol Bolmong mengaku sangat kehilangan sahabat sekaligus saudara.
"Orangnya sangat baik dan cepat sekali beradaptasi dengan lingkungan pergaulan dan aktivitas," ungkapnya.
Jufri, teman Alfons turut merasakan dukacita sebab Alfons adalah motivator terbaik, salah satu putera terbaik Desa Mariri, mengabdi untuk masyarakan dan jemaat.
"Pengabdian dan budimu akan selalu kami kenang. Beristirahatlah, Tuhan menyambutmu di sorga," katanya.
Sekprov Ungkapkan Duka Cita Mendalam
Sekprov Sulut, Edwin Silangen kaget kertika memperoleh kabar kematian salah seorang PNS.
"Kami menyampaikan duka cita mendalam bagi kekuarga yang ditingalkan, jajaran Pemprov sangat prihatin atas musibah yang menimpa salah seorang PNS," ujarnya.
Ia pun meminta aparat menindak tegas para pelaku tindak pidana yang sudah menghilangkan nyawa manusia ini. (*)
Artikel ini telah tayang di tribunmanado.co.id dengan judul Kronologi Tewasnya PNS BKP Sulut Alfons Tilaar di Bolmong: Korban Dianiaya Ayah-Anak