2.528 Unit Rumah Terendam Banjir di Bandar Lampung
Yang terendam Sukarame, Tanjungkarang Barat,Telukbetung Barat, Bumiwaras,Kedamaian, Way Halim, Labuhan Ratu, Sukabumi, Kedaton dan Telukbetung Selatan
Laporan Wartawan Tribun Lampung Eka Ahmad Sholichin
TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bandar Lampung merilis sebanyak 2.528 unit rumah terendam banjir di wilayah Bandar Lampung.
"Ya total rumah yang terendam akibat banjir yaitu 2.528 unit rumah pada banjir Sabtu (16/9) malam. Lalu, rumah roboh 2 unit, gedung TPA 1 unit, gedung sekolah 4 unit dan kendaraan roda empat 1 unit," ungkap Sekretaris BPBD Kota Bandar Lampung, Rizki saat dijumpai di ruang kerjanya, Kamis (21/2/2019).
Jumlah rumah yang terendam paling banyak adalah di Kecamatan Telukbetung Selatan yang mencapai 769 rumah dari total 10 kecamatan.
Sementara yang paling sedikit rumah yang terendam yaitu di Kecamatan Wayhalim yaitu hanya dua rumah saja.
"Ada 10 kecamatan yang terendam yaitu Sukarame, Tanjungkarang Barat, Telukbetung Barat, Bumiwaras, Kedamaian, Way Halim, Labuhan Ratu, Sukabumi, Kedaton dan Telukbetung Selatan," paparnya.
Menurutnya, peristiwa banjir kedua yang terjadi pada Selasa (19/2) malam hampir sama pada tempat-tempat yang terkena dampak pada banjir sebelumnya namun dengan debit air lebih rendah.
"Ya kalau tadinya ketinggian air mencapai hingga 1 meter, yang hari Selasa tingginya hanya sekitar 30 centimeter," ungkapnya.
Upaya ke depan yang akan dilakukan untuk mengantisipasi peristiwa banjir adalah dengan menginventarisasi beberapa penyebab di tempat-tempat yang terkena dampak banjir di antaranya beberapa tanggul jebol, talud roboh dan ada penyumbatan-penyumbatan di aliran air.
"Dan itu yang akan kita tindaklanjuti ke pihak terkait. Misalkan talud yang roboh akan kita koordinasikan dengan PU dan sampah-sampah yang menyumbat akan dikoordinasikan dengan BPLH (Dinas Lingkungan Hidup)," katanya.
Lokasi yang kerap terdampak banjir seperti wilayah Kerawang, Garuntang, Kec. Bumiwaras itu termasuk dataran rendah dari jalan dan menjadi langganan banjir. Disamping itu posisinya daerah rendah saluran air tersumbat.
"Nah ini yang sedang kita tangani mudah-mudahan dalam beberapa hari kedepan semua daerah sudah tertangani karena titiknya cukup banyak kemarin sehingga kita tidak bisa secara langsung bersamaan," paparnya.
Lanjut Rizki mengatakan wilayah Bandar Lampung ini akan terkena dampak banjir apabila memang di daerah atasnya (daerah kabupaten) intensitas airnya cukup tinggi seperti pada kejadian di hari Sabtu itu wilayah seperti Pesawaran dan Pringsewu terkena banjir sehingga otomatis aliran air semakin kencang ke wilayah Bandar Lampung.
"Ditambah memang di Bandar Lampung kemarin hujan dengan intensitas deras sehingga debit air meningkat hampir dua kali lipat dari biasanya," ungkapnya.