Selasa, 30 September 2025

Halau Gajah Liar, Petani Pidie dan PIjay Bakar Mercon

Sekitar 20 hektare tanaman padi di hamparan sawah Gampong Cot Kreh (lebih dikenal dengan sebutan Cot Seutuy) Kecamatan Keumala, Pidie, porak poranda

Editor: Eko Sutriyanto
SERAMBI INDONESIA
Ilustrasi Gajah 

TRIBUNNEWS.COM, ACEH - Kawanan gajah liar yang berjumlah 30 ekor semakin parah mengganggu tanaman padi di kawasan Cot Seutui, Kecamatan Keumala, Pidie, Senin (4/2/2019).

Para petani harus begadang malam dengan mendirikan tenda di dekat areal persawahan dan BKSDA Aceh menurunkan tiga ekor gajah untuk menghalau gajah liar, tapi dua ekor terluka diserang gajah liar.

Camat Keumala, Gabaruddin, kepada Serambi, Selasa (5/2) mengatakan saat ini sekitar 30 ekor gajah masih bertahan di Gampong Pulo Baro dan Cot Seutui.

Kehadiran binatang berbadan besar itu, membuat warga tidak nyaman, karena tanaman padi yang telah selesai ditanam tiga minggu akan menjadi sasaran satwa langka tersebut.

“Warga jaga malam dengan mendirikan tenda darurat di Cot Seutui, untuk menakuti kawanan gajah liar supaya tidak mendekati tanaman padi. Tanaman padi di Pulo Baro dan Seutui milik warga dari Gampong Jimjiem, Cot Nuran, Sagoe, Dayah Keumala dan U Gadeng,” sebutnya.

Dia menjelaskan, serangan gajah ke tanaman padi telah berlangsung satu tahun terakhir ini dan saat ini, masih kawanan gajah yang sama.

Baca: ‎Jokowi Beli Bawang Goreng, Iriana Borong Kuping Gajah untuk Jan Ethes

Tapi, setelah digiring oleh petugas BKSDA ke habitat, gajah tersebut kembali lagi ke Keumala.

Seperti saat ini gajah berjumlah 30 ekor, kembali bertahan di Cot Seutui Keumala.

Saat ini, petugas dari BKSDA Aceh dan rangers dan FFI berusaha menghalau gajah ke hutan.

Dia menambahkan, saat ini tiga ekor ekor gajah dari BKSDA Aceh dikerahkan ke lokasi untuk menggiring kawasan gajah liar yang bertahan di kawasan Cot Seutui.

Dikatakan, dari tiga ekor gajah dari BKSDA yang diberi nama Midon, Afan dan Bakri belum mampu mengusir kawanan gajah liar tersebut, yang kini mengarah ke Sakti dan Mila.

Bahkan, menurutnya, dua ekor gajah mengalami luka akibat diserang gajah liar.

“Dua ekor gajah jinak terluka telah diboyong ke Pusat Konservasi Gajah (PKG) di Suree, Aceh Besar, tetapi proses penggiringan masih dilanjutkan petugas,” pungkasnya.

Sekitar 20 hektare tanaman padi di hamparan sawah Gampong Cot Kreh (lebih dikenal dengan sebutan Cot Seutuy) Kecamatan Keumala, Pidie, porak poranda digasak gajah liar.

Berbagai upaya telah dilakukan petani termasuk mendatangkan petugas dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh, namun serangan belum juga mereda.

Keluhan tentang keberingasan gajah di kawasan Paya Genang Cot Seutuy, disampaikan beberapa petani pada Selasa (5/2). Petani mengaku kehabisan akal untuk menghalaunya, kata Muhammad Dahlan, salah seorang petani Paya Genang. Dia mengatakan kondisi yang sudah berlangsung hampir sebulan, telah meresahkan para petani dengan jumlah sekitar 50 ekor.

Dikatakan, para petani tetap menjaga area sawah dari serangan gajah yang tidak kunjung reda, dengan berjaga malam dan pulang pada pagi hari secara beramai-ramai.

“Setiap malam, kami membakar mercon untuk mengusir gajah, karena tidak ada cara lain,” ujar Rizal petani lainnya.

Keuchik Gampong Cot Kreh, Abdul Kadir mengatakan serangan gajah yang mencapai puluhan ekor terhadap tanaman padi telah meresahkan petani.

Dia mengatakan berbagai upaya telah ditempuh, seperti membakar mercon, termasuk mendatangkan pawang gajah dari BKSDA provinsi, namun bukan berkurang, malah semakin meluas.

Dikatakan, dari hampir 20 hektare luas tanaman padi yang diganggu gajah, tercatat delapan hektare hancur total. Ir M Diah, penyuluh pertanian yang ditanya kemarin mengatakan serangan gajah di wilayahnya hingga sekarang belum mereda.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pidie, Ir Dewan Ansari, kemairn menyebutkan gajah yang sudah lebih dua pekan di Paya Genan, Keumala masih sulit dihalau keluar. Dia mengatakan upaya yang dilakukan BKDSA belum berhasil, walau dengan membakar mercon.

Sedangkan Kepala Bidang (Kabid) Produksi Dinas Pertanian Pangan Pidie, Ir Admi mengatakan serangan gajah pada tanaman padi Cot Seutuy-Keumala sudah meresahkan petani. Dikatakan, petani sudah maksimal berusaha, termasuk penanganan oleh BKSDA provinsi, namun belum juga membuahkan hasil.

Admi mengaku tak bisa berbuat banyak dengan persoalan dimaksud, karena dana yang tahun-tahun sebelumnya tersedia pada Distanpang, kini tidak ada lagi, karena sudah dialihkan ke BPBD.(naz/ag)

Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Gangguan Gajah Kian Parah, http://aceh.tribunnews.com/2019/02/06/gangguan-gajah-kian-parah?page=all.

Editor: bakri

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved