Tsunami di Banten dan Lampung
Empat Keluarga di Ciputat Menjadi Korban Bencana Tsunami saat Piknik di Banten
Diketahui, empat keluarga asal Serua, Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel), menjadi korban bencana tsunami tersebut
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG SELATAN - Duka mendalam dirasakan keluarga korban bencana tsunami yang melanda wilayah Pantai Carita, Kabupaten pandeglang, Banten, Sabtu (23/12/2018) malam.
Diketahui, empat keluarga asal Serua, Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel), menjadi korban bencana tsunami tersebut.
Baca: BNPB Sebut Bencana Tsunami Menerjang Tanjung Lesung secara Tiba-tiba
Empat keluarga itu tinggal berdekatan di perumahan Bukit Nusa Indah, dan tergabung dalam kepengurusan Masjid Ar-Raudhah, yang juga aktif di kegiatan Pesantren Raudhatul Islah.
Pertama, keluarga Ustaz Abror, pemimpin pesantren Raudhatul Islah. Ia dan dua anaknya mengalami luka-luka, dua anak lainnya, masih dalam pencarian, sedangkan sang istri, dinyatakan meninggal dunia.
Selain itu, keluarga Matori Rasmadi, dua anaknya meninggal dunia. Sedangkan Matori dan satu anaknya yang lain, luka-luka.
Chattra Mahottama menderita luka-luka, sedangkan istrinya, Afrian Syafitri, yang baru tiga tahun dinikahi, meninggal dunia.
Yang terakhir adalah Keluarga Sudiro, istri dan satu anaknya meninggal dunia, sedangkan Sudiro menderita luka parah hingga kritis.
Data tersebut dikonfirmasi oleh Muhamad Sudjono, tokoh masyarakat setempat yang juga aktif dalam kegiatan masjid maupun pesantren tersebut.
"Jadi di Bukit Nusa Indah, khususnya di bawah asosiasi masjid Al-Raudlah, yang menjadi korban itu ada empat keluarga. Keluarga Pak Catra ini, istrinya, Ustaz Abror, kemudian Pak Matori, kemudian Pak Sudiro," ujar Sudjono di rumah duka almarhum Syafitri, Minggu (23/12/2018).
Beberapa waktu lalu, mereka baru saja selesai mengadakan acara Maulid Nabi. Berhubung libur panjang, dan anak-anak sudah libur sekolah, mereka berangkat ke Pantai Carita, Kabupaten Pandeglang, untuk piknik sekaligus pembubaran panitia maulid.
"Habis acara maulid, pembubaran panitia di sana," ujar Sudjono.
Baca: Ifan Seventeen Kabarkan Herman Seventeen Meninggal Dunia Akibat Tsunami di Banten
Perkembangan terakhir, Sudjono mengatakan sudah ada ambulans yang membawa almarhum Syafitri dan dua anaknya Ustaz Abror, namun tertunda karena air laut kembali naik.
"Kira-kira dua jam yang lalu, kita mendapat informasi, ada satu ambulans yang menuju kemari membawa istrinya Pak Chattra ini, dengan dua putranya Ustaz Abror. Karena ada informasi ada tsunami susulan, sehingga mereka menunda, mereka pergi ke bukit dulu, setelah itu kemari," ujarnya.
Penulis: Jaisy Rahman Tohir
Berita ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul: Niat Piknik dan Pembubaran Panitia Maulid, 4 Keluarga di Ciputat Jadi Korban Tsunami di Banten