Selasa, 7 Oktober 2025

Soal Pembakaran Bendera, Gubernur Emil: Generasi Milenial Jangan Emosian!

Ridwan Kamil pun mengetahui pihak kepolisian sudah mengamankan tiga orang pelaku tindakan tidak terhormat tersebut.

Editor: Hendra Gunawan
Tribun Jabar/Mega Nugraha
Kapolda Jabar Irjen Agung Budi Maryoto bersama Pangdam III/Siliwangi Mayjen Besar Harto Karyawan, Gubernur Jabar Ridwan Kamil, pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jabar serta forum kerukunan umat beragama di Mapolda Jabar, Kota Bandung, seusai rapat kordinasi, Selasa (23/10/2018). 

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, segera berkoordinasi dengan para ulama dan aparat keamanan untuk menjaga kondusivitas Jawa Barat setelah insiden pembakaran bendera bersimbol agama di Garut, Senin (22/10/2018).

"Setelah ini saya ke Polda Jabar berkumpul dengan para ulama untuk memastikan kondusivitas jangan terganggu oleh hal seperti ini," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil ini di Bandung, Selasa (23/10/2018).

Emil mengatakan dirinya sangat menyesalkan pembakaran bendera oleh oknum ormas tersebut di Garut. Menurut Emil, apa pun niat dan maksud pembakaran tersebut, dinilai sebagai contoh yang tidak baik..

Ia mengatakan jika ada hal seperti itu lain kali, agar segera diserahkan kepada aparat keamanan yang lebih paham mengenai hukum.

Ridwan Kamil mengaku telah mengetahui pihak kepolisian sudah mengamankan tiga orang pelaku tindakan tidak terhormat tersebut.

Ia juga mengimbau masyarakat Jabar dan Indonesia untuk tetap menjaga kondusivitas dan menyerahkan kasus ini kepada kepolisian.

"Dan kita ambil hikmahnya. Kalau kita tidak suka terhadap sesuatu, sampaikanlah dengan cara yang baik, karena bangsa kita ini harus naik kelas jadi bangsa yang lebih mulia, lebih beradab," katanya.

Emil menuturkan keberadaban diukur dari cara bangsa ini menyampaikan pendapat. Keberadaban juga diukur dari cara kita menyelesaikan pendapat.

"Mudah-mudahan generasi milenial jangan emosian. Hidup ini harus dengan tiga hal, iman, akhlak, dan ilmu," kata Emil.

Sebelumnya, sekelompok oknum membakar bendera bersimbol agama saat peringatan Hari Santri Nasional di Kecematan Limbangan, Kabupaten Garut, Senin (22/10).

Mendapati berita tersebut, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sangat menyesalkan pembakaran bendera warna hitam itu.

"Mungkin tidak dimaksudkan kepada kalimat tauhidnya, tapi dimaksudkan untuk membakar simbol organisasi yang sudah dilarang pemerintah," ujar Emil melalui akun instagramnya.

"Namun tindakan tersebut sudah pasti memberikan multi tafsir. Lain kali serahkan saja kepada aparat keamanan."

Emil pun meminta para pelaku pembakaran tersebut meminta maaf kepada orang-orang yang merasa tersakiti dengan kejadian tersebut.

"Keberadaan kita dilihat dari cara kita menyampaikan pesan dan dilihat cara kita menyelesaikan perbedaan. Sebaiknya yang bersangkutan segera menyampaikan permintaan maaf. Haturnuhun," katanya. (Muhamad Syarif Abdussalam)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved