Inbunda Seorang Jurnalis Dibunuh, Ternyata Pelakunya Menaruh Dendam Sering Diejek
Kasus pembunuhan perempuan yang ditemukan tewas bersimbah darah di Desa Peniti Kecamatan Sekadau Hilir menemui titik terang.
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNNEWS.COM, SEKADAU - Kasus pembunuhan perempuan yang ditemukan tewas bersimbah darah di Desa Peniti Kecamatan Sekadau Hilir menemui titik terang.
Aparat kepolisian berhasil membekuk pria yang diduga pelaku dalang pembunuhan terhadap Supinah (48) yang merupakan ibunda dari Agus, seorang jurnalis yang bertugas di Kabupaten Sintang.
Hal itu diungkapkan oleh Kapolres Sekadau AKBP Anggon Salazar Tarmizi. Ia mengatakan, bahwa pria yang diduga sebagai pelaki telah berhasil ditangkap oleh tim gabungan dari Resmob Polda Kalbar, Polsek Mandor, dan Polres Sekadau.
Baca: Cerita Nuriadi: Tanah Itu Bergeser 500 Meter Membenamkan Rumah Warga, Istrinya Pun Tak Tertolong
"Alhamdulilah pelaku pembunuhan sudah diamankan dan masih kita lakukan interogasi," ujar Anggon Kamis (4/10/2018).
Pelaku berinisial S (26) ditangkap selang 3 hari dari waktu kejadian. Penangkapan pelaku, kata Anggon, berawal dari pengecekan TKP dan menemukan sejumlah barang bukti.
Kemudian kecurigaan polisi mengarah kepada seorang laki-laki dari hasil penemuan barang bukti yang ditemukan di sekitar TKP.
Tim dari Resmob Polda Kalbar kemudian melakukan koordinasi dengan Polres Sekadau guna mencari petunjuk terhadap pelaku.
Kemudian tim juga melakukan pemeriksaan terhadap saksi - saksi.
Setelah dilakukan pemeriksaan tim mendapatkan informasi bahwa terdapat seorang laki-laki yang diduga kuat sebagai tersangka.
"Tim pun melakukan penelusuran dengan bantuan IT untuk menangkap pelaku. Dari hasil penelusuran dan penyelidikan, pada hari Rabu (3/10) di wilkum Polsek Mandor, tim berhasil mengamankan pelaku di rumah keluarganya (tidak jauh dari Polsek Mandor) sekira pukul 23.15 WIB. Saat dilakukan interogasi, pelaku mengakui perbuatannya dan selanjutnya pelaku dibawa ke Polres Sekadau untuk proses sidik lebih lanjut," ungkap Anggon.
Dari interogasi sementara terhadap pelaku didapat hasil bahwa, pelaku mengakui telah melakukan perbuatannya.
Pelaku juga mengaku bahwa merasa sakit hati karena sering diejek oleh korban.
Dan diduga pelaku menghabisi nyawa korban dengan motif perampokan. (*)
Artikel ini telah tayang di tribunpontianak.co.id dengan judul Akui Perbuatannya, Pembunuhan Ibunda Jurnalis di Sekadau Akibat Sakit Hati Sering Diejek Korban