Minggu, 5 Oktober 2025

Bungkusan Mencurigakan di Masjid Itu Ternyata Berisi Alat Terapi, Ini Kata Pemiliknya

Benda mencurigakan berupa sebuah kotak besar dibungkus karung plastik berwarna hijau itu berisi sedikitnya 60 kotak alat terapi

Penulis: Muh Radlis
Editor: Hendra Gunawan
Tribun Jateng/Muh Radlis
Ada 60 buah kotak kecil berisi alat terapi pijat sementara rangkaian kabel yang terdeteksi alat x ray Brimob Polda Jateng adalah kabel penghubung antara alat terapi dan ujung sensor yang terpasang di badan. 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Radlis

TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Pemilik alat terapi pijat yang ditemukan di Masjid Nurul Bahari, Jalan Usman Janatin, Pos 2 Pelabuhan Tanjungmas, Kota Semarang, Sabtu (17/2/2018) lalu saat ini masih dimintai keterangan di Polsek Kawasan Pelabuhan Tanjung Emas (KPTE) Kota Semarang.

Benda mencurigakan berupa sebuah kotak besar dibungkus karung plastik berwarna hijau itu berisi sedikitnya 60 kotak alat terapi pijat listrik.

Pemilik barang, Edi Sulistyo (48) mengaku teledor menaruh barang tersebut di masjid.

Warga asli Temanggung yang saat ini mengikuti program transmigrasi di Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara itu menitipkan barang miliknya lantaran kelelahan.

Baca: Ada Tanda Merah di Sekujur Tubuh Anak Gadis Sang Ibu Syok Ternyata Ini yang Terjadi

"Barang itu saya bawa dari Konawe Selatan, saya kelelahan. Makanya saya titipkan di masjid lalu saya pulang ke Temanggung," kata Edi kepada Tribun Jateng, Senin (19/2/2018).

Edi menceritakan asal muasal dia menaruh kotak tersebut di masjid.

Awalnya kotak itu dia bawa dari Konawe Selatan rencana untuk dijual di Kalimantan.

Lantaran berat dan tidak tahu seluk beluk Kota Semarang, Edi berpikir untuk menitipkan barangnya di tempat yang dianggap aman.

"Saya tidak kuat angkat kemana mana pak, akhirnya saya pikir kalau titip di masjid pasti aman," katanya.

Edi menitipkan barang miliknya lantaran hendak pulang ke Temanggung sebelum berangkat ke Kalimantan.

"Barang itu sudah saya beli delapan tahun lalu, tapi belum laku. Rencana saya mau jual di Kalimantan karena kebun di transmigrasi tidak mencukupi," katanya.

Edi beranggapan, menitip barangnya di masjid kawasan pelabuhan sembari menunggu jadwal kapal laut yang berangkat ke Kalimantan akan memudahkannya.

"Pikir saya di masjid aman, makanya saya titip sambil nunggu jadwal kapal laut. Jadi nanti kalau sudah ada kapal laut berangkat ke Kalimantan, saya ambil barangnya," katanya.

Keteledoran Edi ini membuat heboh warga sekitar masjid. Tim Gegana Brimob Polda Jateng turun tangan mengamankan barang miliknya. Bahkan terjadi ketegangan saat tim Gegana mengecek isi kotak menggunakan alat x ray. Dari layar x ray, terlihat puluhan kotak lengkap dengan rangkaian kabel.

"Itu keteledoran saya, saya minta maaf. Memang waktu saya minta izin nitip barang tidak diizinkan, tapi waktu saya taruh barangnya di bawah meja, ada marbot masjid yang lihat," kata Edi.

Seperti diberitakan sebelumnya, sebuah benda mencurigakan ditemukan di Masjid Nurul Bahari, Jalan Usman Janatin, Pos 2 Pelabuhan Tanjungmas, Kota Semarang, Sabtu (17/2/2018).

Benda mencurigakan ini berupa sebuah kotak besar dibungkus karung plastik berwarna hijau.

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved