Sabtu, 4 Oktober 2025

Banjir dan Longsor

Masa Tanggap Darurat di Pacitan, 1.174 Personel Dikerahkan

Bupati Pacitan Drs H. Indartato, MM telah menetapkan masa tanggap darurat selama 7 hari yaitu mulai Selasa (28/11/2017) hingga Selasa (4/12/2017).

Penulis: Dewi Agustina
Surya/Adi Bagus
Sejumlah warga di Kota Pacitan kesulitan mencari BBM. Sejumlah POM BBM, Kelurahan Mentoro, Kelurahan Ploso, Kelurahan Widoro, Kecamatan Pacitan tidak melayani pembeli akibat banjir. Selain itu, sejumlah penjual BBM eceran juga kehabisan stok pascabanjir, Rabu (29/11/2017) siang. (SURYA/Adi Bagus) 

TRIBUNNEWS.COM, PACITAN - Pengaruh siklon tropis Cempaka yang menimbulkan curah hujan ekstrem dengan intensitas 383 milimeter per hari telah menyebabkan banjir dan longsor yang besar di Kabupaten Pacitan, Provinsi Jawa Timur pada Senin (27/11/2017) hingga Selasa (28/11/2017).

Dekatnya posisi siklon tropis Cempaka dengan daratan Pacitan--hanya 23 kilometer di Samudera Hindia sebelah selatan Pacitan--telah menyebabkan Pacitan lumpuh total.

Banjir dan longsor bersamaan dengan gelombang laut tinggi sehingga semua sungai yang bermuara di Teluk Pacitan meluap menyebabkan banjir besar di Pacitan.

Upaya pencarian dan penyelamatan korban serta penanganan dampak banjir dan longsor masih dilakukan.

Bupati Pacitan Drs H. Indartato, MM telah menetapkan masa tanggap darurat selama 7 hari yaitu mulai Selasa (28/11/2017) hingga Selasa (4/12/2017) pekan depan.

Baca: Sembilan dari 20 Korban Tewas Banjir Longsor Pacitan Belum Ditemukan

Status ini dapat diperpanjang atau diperpendek menyesuaikan dengan kondisi di lapangan.

Bupati Pacitan telah menunjuk Komandan Kodim 0801/Pacitan sebagai komandan tanggap darurat.

Berdasarkan keterangan Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho,
sebanyak 1.174 personel gabungan dikerahkan untuk melakukan penanganan darurat.

Sejumlah jembatan di Kabupaten Pacitan roboh terseret arus banjir. sejak Selasa (28/11/2017). Ratusan  Warga Terisolir oleh Banjir di Pacitan. (Surya/Adi Bagus)
Sejumlah jembatan di Kabupaten Pacitan roboh terseret arus banjir. sejak Selasa (28/11/2017). Ratusan Warga Terisolir oleh Banjir di Pacitan. (Surya/Adi Bagus) (SURYA/Adi Bagus)

Tim gabungan dari BPBD Pacitan bersama TNI, Polri, Basarnas, PMI, SKPD, BPBD Magetan, Baznas Tanggap Darurat, ACT, Perhutani, SAR FKM Solo, LMI, dan relawan melakukan penanganan darurat.

Pencarian, penyelamatan dan evakuasi korban dilanjutkan.

"Tim Reaksi Cepat BNPB telah hadir di Pacitan untuk memberikan pendampingan dalam penanganan darurat. BNPB menyerahkan bantuan dana siap pakai sebesar Rp 500 juta untuk operasional penanganan darurat," Sutopo dalam rilisnya kepada redaksi Tribunnews.com, Jumat (1/12/2017) siang.

Baca: Novanto Kembalikan Arloji dari Andi Narogong Seharga Rp 1,3 M Setelah Ribut-ribut Proyek e-KTP

Menurut Sutopo, berbagai pihak terus memberikan bantuan. Di antaranya BPBD Jawa Timur memberikan bantuan selimut, sarung, paket sandang, peralatan kesehatan, seragam sekolah, lampu emergency, jeriken lipat, dan perahu karet 7 unit.

Dinas Sosial Jawa Timur memberikan bantuan lauk pauk dan matras.

Dinas Kesehatan Jawa Timur memberikan bantuan perahu karet, makanan penambah air susu ibu, makanan untuk anak-anak, polybag, kaporit dan paket obat-obatan, dan lainnya. 

Suasana pasca banjir bandang di Pacitan, Rabu (29/11/2017). SURYA/RAHADIAN BAGUS PRIAMBODO
Suasana pasca banjir bandang di Pacitan, Rabu (29/11/2017). SURYA/RAHADIAN BAGUS PRIAMBODO (Surya/Rahadian Bagus Priambodo)

Dinas PU Jawa Timur memberikan bantuan 2 alat berat.  

Dapur umum terpusat di Kelurahan Pacitan diperkuat juga oleh peran serta masyarakat yang tidak terdampak dengan menyediakan permakanan untuk pengungsi.

Baca: Kongres Alumni 212 tak Berbau Politis, Bukan untuk Menurunkan Presiden

Sementara logistik mencukupi hingga 7 hari ke depan.

Saat ini sekolah diliburkan untuk sementara waktu.

Sutopo menjelaskan saat ini sebagian besar banjir telah surut menyisakan lumpur dan material yang terbawa banjir.

Demikian pula akses menuju Pacitan dari Wonogiri sudah dapat dilalui.

Namun alat berat belum dapat menjangkau lokasi longsor.

Baca: PT KAI Daop 5 Tambah Gerbong Kereta Api Antisipasi Lonjakan Penumpang

"Listrik sudah menyala kecuali di daerah yang masih terdapat genangan dan longsor. Pembersihan lingkungan secara swadaya telah dilakukan oleh masyarakat," kata dia.

Sementara ini aktivitas perekonomian, jasa, pemerintahan sudah mulai berjalan.

Kebutuhan mendesak yang diperlukan saat ini adalah makanan siap saji, air bersih, pakaian layak pakai, seragam anak sekolah, peralatan kebersihan rumah tangga, alat sanitasi, selimut, layanan kesehatan, MCK, dan kebutuhan dasar lainnya di pengungsian.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved