Minggu, 5 Oktober 2025

Polisi 'Ubek-ubek' 6 Kota di Jatim Buru 8 Pembunuh dan Pengecor Andi Prawangsa

Wilayah yang kini diubek-ubek kepolisian adalah Kediri, Nganjuk, Pasuruan, Mojokerto, Gresik dan Jombang.

Editor: Hendra Gunawan
Surya/Anas Miftakhudin
Wadir Ditreskrimum Polda Jatim AKBP Teguh didampingi Kasubdit III Jatanras Polda Jatim AKBP Boby P Tambunan menunjukkan foto semasa hidup saat merilis dua tersangka yang ditangkap, Jumat (27/10/2017). SURYA/ANAS MIFTAKHUDIN 

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Tim khusus (Timsus) yang dibentuk Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim, mengubek-ubek 6 kota di Jatim untuk mencari 8 tersangka lain yang terlibat pembunuhan sadis, Andi Prawangsa (19).

Mayat pemuda asal Pepelegi, Waru, Sidoarjo itu dimasukkan sumur 2 tahun lalu, lalu diuruk bebatuan dan atasnya dicor di lahan kosong Desa Geluran, Taman, Sidoarjo.

Direskrimum Polda Jatim Kombes Pol Agung Yudha Wibowo didampingi Kasubdit III Jatanras AKBP Boby P Tambunan, menjelaskan 8 tersangka itu diduga sudah menyebar di 6 wilayah.

Wilayah yang kini diubek-ubek kepolisian adalah Kediri, Nganjuk, Pasuruan, Mojokerto, Gresik dan Jombang.

Baca: Cerita Fadholi Nikahi Sesama Lelaki, KUA Bisa Tertipu, Begini Akhir Kisahnya

Baca: Benarkah Siswi SMA Ternama di Kaltim Jadi Pemain Video Mesum? Berikut Kesaksian Murid Sekolah Itu

"Tim langsung turun setelah kami menangkap 2 tersangka, Abu Dawud dan Gofur di Taman, Sidoarjo," ujar AKBP Boby P Tambunan, Sabtu (28/10/2017).

Kepastian lokasinya, AKBP Boby tidak menyebut karena mereka masih dalam pencarian.

Kami minta doanya pada masyarakat agar penanganan pembunuhan ini cepat tuntas. Yang jelas tim terus mencari keberadaan mereka," tandasnya.

Untuk mencari 8 tersangka, timsus bergerak secara mobile dengan tujuan mengawasi terminal, stasiun kereta api, pasar dan permukiman.

Karena para tersangka disinyalir bergerak untuk mengamen atau tiduran di tempat-tempat umum lain.

"Mereka hidupnya nomaden sehingga tim harus terus bergerak," ungkapnya.
Sementara tersangka Abu Dawud yang diperiksa secara maraton mengakui perbuatannya.

Ia mengaku menghubungi ponsel korban yang nomornya diperoleh dari ponsel istrinya.

Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim AKBP Boby Paludin Tambunan saat menunjukkan kerangka mayat yang ditemukan, Kamis (26/10).
Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim AKBP Boby Paludin Tambunan saat menunjukkan kerangka mayat yang ditemukan, Kamis (26/10). (surya/anas miftakhudin)

Percakapan awal, tersangka Abu Dawud mengajak cangkruk (nongkrong).

 Sesama anak jalanan, korban menyetujui karena dalam pembicaraan tidak menyinggung soal perselingkuhan.

Akhirnya korban dijemput Abu Dawud berboncengan naik motor bersama KR (buron) di Aloha, Gedangan.

Mereka bertiga meluncur ke Geluran dan di sekitar TKP (lahan kosong sebelah barat rumah makan siap saji) sudah ditunggu 8 tersangka lain termasuk tersangka Gofur.

Di TKP korban Andi ditanya oleh Abu terkait SMS yang dikirim ke istrinya.
Namun Andi tidak mengakui. Tak pelak, tersangka Abu Dawud mengarahkan pukulan ke tubuh korban.

Rupanya pukulan tangan itu turut disambut 9 tersangka lain.

Ada yang menghujamkan batu ke bagian wajah dan timpukan batu ke tubuh korban.

Dalam waktu 10 menit korban sudah tidak berdaya dan semua pakaiannya dilucuti oleh para tersangka.

"Tersangka Gofur yang kami tangkap turut menghajar korban saat di lokasi," jelasnya.

Penyidik kini tengah mencari tersangka siapa yang menyuruh korban dibuang ke sumur dan menyuruh memasak air panas untuk disiramkan ke tubuh korban saat sudah meninggal dunia.

Dua tindakan yang dilakukan itu dinilai sangat keji.

"Setelah tertangkap nanti akan kami berikan ke media peran masing-masing tersangka," papar AKBP Boby.

Terungkapnya pembunuhan yang sudah berlangsung 2 tahun lalu, atas peran serta masyarakat.

Pasalnya, pihak keluarga korban tidak lapor ke polisi atas hilangnya Andi Prawangsa.

"Dari kesadaran masyarakat yang tinggi, Alhamdulillah kami bisa mengungkap peristiwa ini," katanya.

Namun untuk mengungkap kejahatan ini, penyidik harus menelusuri lahan kosong yang sudah ditumbuhi ilalang setinggi 1 meter.

Setelah ditelusuri ternyata ada empat sumur. Dua sumur masih mengeluarkan air dan kondisinya tidak berbau.

Setelah dua sumur lainnya diteliti, salah satunya bagian atas dicor.
Dari kecurigaan itu, sumur dibongkar dan ternyata di bagian dalam penuh dengan bongkahan batu dan gragal.

Untuk menggali ini, petugas dibantu masyarakat harus bekerja ekstra karena harus mengambil satu persatu bongkahan yang ada.

Setelah menyentuh kedalaman hingga 2,5 meter mulai terlihat selimut warna merah motif kembang.

Setelah digali lagi ditemukan tulang bagian kaki dan tulang lainnya. Diduga kuat, saat korban dibuang bagian kepalanya ditaruh bagian bawah.

Setelah itu ditimbun dengan bongkahan yang ada di sekitar lahan kosong. (Anas Miftakhudin)

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved