Minggu, 5 Oktober 2025

Kesal Ditilang Polisi, Oknum Pegawai Dinas PU Putuskan Sistem Pengairan ke Asrama Polisi

Kepala UPT Air Bersih, Galih Tosan, mengatakan, pihaknya mendapat laporan dari masyarakat, bahwa air sudah tidak mengalir selama seminggu.

Editor: Wahid Nurdin
Kolase Tribunnews

TRIBUNNEWS.COM - Kesal karena ditiling polisi, seorang pegawai kontrak di UPT Air Bersih Dinas Pekerjaan Umum Kota Sukadana, Kayong Utara, Kalimantan Barat, sengaja merusak sistem pengairan di Kota Sukadana, Kayong Utara.

Akibat ulahnya, selama satu minggu air tidak mengalir di Sukadana, termasuk asrama polisi yang ada di daerah itu.

Kepala UPT Air Bersih, Galih Tosan, mengatakan, pihaknya  mendapat laporan dari masyarakat, bahwa air sudah tidak mengalir selama seminggu.


Kepala UPT Air Bersih, Galih Tosan ST bersama anggota Polres Kayong Utara mengecek aliran air bersih
Kepala UPT Air Bersih, Galih Tosan ST bersama anggota Polres Kayong Utara mengecek aliran air bersih (TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/MUHAMMAD FAUZI)

"Menindaklanjuti laporan masyarakat, kami langsung mengecek ke lapangan guna mencari sebab. Pada saat kami menuju lokasi sumber air, kami menangkap basah oknum masyarakat yang sedang mematikan aliran air," ujar Galih saat ditemui di kantornya, Selasa (17/10/2017).

Dari temuan tersebut, sebut dia,  pihaknya berkoordinasi dengan pihak Polres Kayong Utara untuk melakukan pengusutan lebih lanjut.

Bersama Kepolisian pihak UPT Air Bersih Kayong Utara, langsung melakukan pemanggilan kepada oknum masyarakat tersebut, yang ternyata juga merupakan Pegawai Kontrak di UPT Air Bersih Dinas Pekerjaan Umum.

"Akhirnya oknum tersebut dimintai keterangannya oleh pihak Polres Kayong Utara. Dari hasil pemeriksaan awal dirinya mengakui memang sengaja melakukan hal tersebut, karena kesal kendaraan bermotor roda duanya ditilang polisi," ucap Galih.

Akibat ulah oknum tersebut, mengakibatkan Asrama Kepolisian tidak mengalir, termasuk rumah Dinas Kapolres Kayong Utara.

"Jadi oknum ini kesal, karena motornya kena tilang polisi. Akhirnya dia matikan air yang mengalir ke asrama polisi, juga rumah Dinas Polres," kata Galih. (Tribun Pontianak/Muhammad Fauzi)

Oknum Petugas Minta Duit

Kembali terekam aksi 'damai' yang dilakukan oknum petugas Dinas Perhubungan.

Belum jelas memang dimana lokasi kejadian.

Dari video unggahan Indonesia Online, tampak seorang sopir mempersiapkan kameranya sebelum petugas menghampiri ke mobil.

Cukup lama menunggu petugas tersebut.

Sampai akhirnya datang seorang lelaki.

Hanya terlihat bagian kepalanya saja.

Tampak lelaki tersebut menggunakan topi berlambang Dinas Perhubungan.

Dia pula terlihat mengenakan kacamata hitam.

"Gimana pak ?" tanya lelaki di dalam mobil.

Tanya banyak bicara, lelaki bertopi mengajukan harga.

"sok 50 tadi juga 50 saya tilang," katanya.

Pria dalam mobil mencoba untuk dikurangi.

Di video pria dalam mobil menawar uang sampai Rp 30 ribu.

Tapi sayang, negosiasi berlangsung alot.

Pria bertopi bersikukuh harga yang diminta masih sebesar Rp 50 ribu.

"Gak bisa, kotak obat itu 278 Rp 250 ribu kalau ditilang gak bisa kurang kalau di pengadilan," kata lelaki bertopi.

Malah lelaki bertopi tersebut terkesan memaksa agar sopir mobil tetap memberinya Rp 50 ribu.

"udah itu 50 masih ada itu, udah cukup daripada nanti digedein," katanya.

Rupanya penawaran dari sang sopir tak disetujui.

Walhasil, sopir mobil ini lantas memberikan uang dengan nominal yang diminta.

Setelah menerima uang, pria bertopi berpesan agar sopir melengkapi segala prosedur yang berlaku.

Mulai dari surat-surat, sampai perlengkapan yang mesti ada di dalam mobil.

"Ya udah lengkap sih ini juga, kotak obat ada, surat lengkap, ngirim beras ke Johar," tutup sopir.

Video ini sudah 4.900 kali dibagikan.(*)

Source:
Tribun Pontianak Kesal Ditilang, Oknum Pegawai Kontrak Dinas PU Matikan Aliran Air Bersih ke Asrama Polisi

TribunnewsBogor  Kesal karena Ditilang, Pegawai PU Buat Banyak Polisi Susah Mandi Pakai Air Bersih

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved