Rumah Bekas Djoko Susilo yang Dijadikan Museum Batik Ditargetkan Beroperasi Tahun 2018
Rumah bekas Djoko Susilo seluas 3.077 meter persegi itu akan dijadikan museum batik berikut aneka kegiatan yang berhubungan dengan batik.
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Bekas rumah Djoko Susilo di Sondakan, Laweyan, Solo yang menjadi sitaan KPK telah resmi dihibahkan kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Solo, Selasa (17/10/2017) kemarin.
Rumah seluas 3.077 meter persegi itu akan dijadikan museum batik berikut aneka kegiatan yang berhubungan dengan batik.
Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo mengatakan, museum batik secepatnya dioperasikan tahun 2018.
"Segera kita fungsikan untuk kegiatan membatik," kata wali kota, Selasa (17/10/2017) usai serah terima aset negara sitaan KPK.
Baca: Rumah Djoko Susilo Senilai Rp 49 Miliar yang Dihibahkan ke Pemkot Solo Bakal Jadi Museum Batik
Wali kota yang akrab disapa Rudy itu menyebut, akan melakukan studi kelayakan atau Feasibilitu Study (FS) sebelum memanfaatkan bangunan sebagai museum batik.

Dia berkeinginan agar museum batik dibangun layaknya Museum Keris Nusantara yang megah berkat ramuan kurator.
Baca: Massa Tagih Janji Anies-Sandi: Kalau Ini Direlokasi Lagi, Berantem Aja
"Nanti kita gandeng kurator batik untuk menyeleksi koleksi batik, lalu ada diorama perajin batik," paparnya.
Terkait anggaran, pihaknya belum bisa memastikan alokasi dana untuk mewujudkan museum batik.
Pasalnya rencana desain harus diutamakan terlebih dahulu sebelum realisasi museum dilakukan.
Baca: Usai Berikan Pertanyaan kepada Santri, Jokowi: Ngapain Tengok-tengok, Bilang Saja Minta Sepeda
Namun, dia mengaku anggaran untuk perawatan kebersihan dan pembayaran listrik telah disiapkan.