Kisah Kapolsek Nyamar Jadi PSK hingga Nyaris Disiram Air oleh Anggotanya
Kapolsek Wedarijaksa Pati Jawa Tengah, Ajun Komisaris Polisi Rochana Sulistyaningrum (50) nyaris disiram air oleh anggotanya sendiri.
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo
TRIBUNNEWS.COM, PATI - Kapolsek Wedarijaksa Pati Jawa Tengah, Ajun Komisaris Polisi Rochana Sulistyaningrum (50) nyaris disiram air oleh anggotanya sendiri dan bahkan dikira sudah jadi orang gila.
"Iya, saya sepulang dari penyamaran ke sebuah bangunan yang dikenal sebagai warung kopi di Wedarijaksa, padahal dari luar kelihatan seperti rumah biasa tak ada tanda warung kopi, sampai di kantor, eh malah diusir anggota saya," kata Sulis--sapaan akrab Sulistyaningrum kepada Tribunnews.com.
Setelah menyamar sebagai PSK dan berhasil membongkar tempat maksiat para PSK, Sulis masih pakai baju daster ke kantornya.
Sampai di pintu gerbang, Sulis malah dibentak anggotanya.
Baca: Sempat Jatuh di Kamar Mandi, Tangan Setya Novanto Dipasangi Stiker Fall Risk
"Mbak mau ke mana sana ke luar, nanti saya siram air ini lo," tegur keras sang anggota.
Menanggapi teguran keras tersebut tentu saja Sulis kaget. Namun dalam hatinya dia senang karena penyamarannya sukses sehingga anggotanya sendiri tak mengenalinya.

"Hei, kamu tak kenali saya apa ya?" tegur Sulis.
Mendengar itu anggota Sulis kaget dan langsung meminta maaf.
"Aduuuuuh... maaf ya bu maaf ya bu, saya sama sekali gak mengenali ibu," kata sang anggota.
Melihat itu Sulis pun ikut tertawa.
"Ya sudah saya mau ke kantor dulu ya ganti baju."
"Siap bu!" kata sang anggota.
Baca: Oknum Polisi Tembak Warga hingga Tewas, Diringkus saat Sembunyi di Rumah Ibunya
Di kantornya tentu saja Sulis langsung ganti baju dinas kepolisian beserta jilbab yang tak lupa selalu dipakainya.

Di Pati rupanya Sulis menjadi cukup terkenal berkat berbagai penyamarannya untuk mengetahui langsung keadaan masyarakat di lapangan.
"Kalau sebagai PSK saya baru pertama kali. Tapi menyamar yang lain, misalnya dalam kaitan judi, minuman keras dan lain-lain untuk penyelidikan di lapangan sih sudah sering," kata Sulis.
Selama 30 tahun berprofesi sebagai anggota polisi, sudah banyak pengalaman yang didapat Sulis menghadapi bermacam kelakuan pidana beberapa anggota masyarakat.
"Saya dicancam untuk dibunuh para bandar judi, pelaku minuman keras dan sebagainya sih sudah biasa. Tapi saya pasrahkan semua kepada Tuhan Yang Maha Kuasa," kata Sulis.
Prestasinya di Jawa Tengah juga selalu di peringkat pertama dalam berbagai hal sehingga kepolisian pusat di Jakarta kini sedang mengincar Sulis untuk tugas dan pangkat yang lebih baik nantinya.
"Sebagai prajurit pada dasarnya saya siap ditempatkan di mana saja oleh komandan saya," kata ibu dua anak dan suaminya bekerja d sebuah Bank BUMN Indonesia.
Sulis baru saja mendapat penghargaan dari Kapolri melalui Kapolda Jawa Tengah, 15 September 2017 (No.ST/2412/IX/2017) karena keberhasilan operasinya menyamar menggagalkan praktik prostitusi di Jawa Tengah.