Erupsi Gunung Agung
PVMBG Catat Aktivitas Vulkanik Gunung Agung Semakin Meningkat
Pergerakan magma ke permukaan juga makin meningkat yang mengindikasikan magma terus bergerak ke permukaan.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA--Intensitas gempa vulkanik tektonik Gunung Agung, Bali semakin meningkat.
Pergerakan magma ke permukaan juga makin meningkat yang mengindikasikan magma terus bergerak ke permukaan.
Indikasi ini terlihat dari meningkatnya frekuensi gempa vulkanik dalam, gempa vulkanik dangkal dan gempa tektonik lokal.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat total gempa vulkano tektonik pada Rabu (27/9/2017) terpantau 329 kali gempa vulkanik dangkal, 444 kali gempa vulkanik dalam, dan 56 kali gempa tektonik lokal.
Baca: HMI Pertanyakan Penghentian Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik yang Dilakukan Pimpinan KPK
"PVMBG melaporkan hingga Rabu siang (27/9/2017) pukul 00.00 - 18.00 WITA terpantau 329 kali gempa vulkanik dangkal, 444 kali gempa vulkanik dalam, dan 56 kali gempa tektonik lokal," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho kepada Tribunnews.com, Rabu (27/9/2017).
Gunung Agung saat ini memasuki fase kritis.
Meski sudah dinyatakan status Awas (level IV) sejak Jumat (22/9/2017), bukan jaminan akan pasti meletus.
Tergantung pada kekuatan dorongan magma.
Selain itu menurut Sutopo, secara visual asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis dan tinggi 50 meter di atas kawah puncak.
Ia mencatat jumlah gempa ini lebih banyak daripada Selasa (26/9/2017) kemarin. Bahkan gempa dirasakan juga meningkat.
Baca: Abdul Latief Pinjam Uang USD 80 Ribu dari Sekjen KONI untuk Pencalonan Anggota BPK
Bukan itu saja pergerakan magma mendekati permukaan terus berlangsung.
Ia sampaikan peluang terjadinya letusan cukup besar. Namun tidak dapat dipastikan kapan akan meletus secara pasti.
Radius berbahaya tetap yaitu di radius 9 km dan tambahan 12 km di sektor utara-timur laut dan 12 km di sektor tenggara-selatan-baratdaya. Zona tersebut harus dikosongkan.