Senin, 6 Oktober 2025

HUT Kemerdekaan RI

Bupati Bangli akan Beri Sanksi PNS yang Pura-pura Sakit saat Upacara HUT RI

Aparatur Sipil Negara yang serempak mengaku sakit saat upacara bendera peringatan HUT Kemerdekaan ke-72 mendapat tanggapan beragam dari warganet.

Editor: Dewi Agustina
Tribun Bali
Aparatur Sipil Negara (ASN) yang serempak mengaku sakit saat upacara bendera peringatan HUT Kemerdekaan ke-72 RI di Lapangan Kapten Mudhita, Bangli, Bali, Kamis (17/8/2017). 

Laporan Wartawan Tribun Bali, Muhammad Fredey Mercury

TRIBUNNEWS.COM, BANGLI – Aparatur Sipil Negara (ASN) yang serempak mengaku sakit saat upacara bendera peringatan HUT Kemerdekaan ke-72 RI di Lapangan Kapten Mudhita, Bangli, Bali, Kamis (17/8/2017), mendapat tanggapan beragam dari warganet.

Sejak diterbitkan tautan berita tersebut, di fanspage Tribun Bali hingga Jumat (18/8/2017) kemarin, sedikitnya telah mendapat sebanyak 1496 reaksi, 339 komentar, serta dibagikan sebanyak 704 kali.

Dalam komentar, rata-rata pengguna akun sosial media mengaku kecewa mendapati tingkah para ASN tersebut.

Seperti diungkapkan akun Ayu Mahayuni.

Ia mengatakan, anaknya juga ikut apel di lapangan Kapten Muditha dan sudah berada di tempat sejak pukul 08.00 Wita.

Namun anaknya tetap semangat berdiri hingga selesai upacara.

Saat pulang, anaknya mengeluhkan hampir pingsan.

Baca: Ditetapkan Jadi Tersangka Tangis Kiki Hasibuan pun Pecah

Tapi anaknya tersebut kembali bersemangat saat mengingat ibunya yang sejak pagi mengantar upacara berangkat dari Karangasem.

“Anak saya ikut apel di Lapangan Kapten Mudhita juga dari jam delapan pagi sudah di tempat. Sampe gosong mukanya, tapi tetep semangat selesai berdiri. Sampai rumah bilang hampir pingsan bu. Tapi adik ingat ibu yang juga jauh-jauh pagi-pagi buta berangkat. Adik jadi semangat lagi,” tulis akun Ayu Mahayuni.

Kekecewaan yang sama juga diungkapkan oleh pemilik akun atas nama Dewa Saputra yang mengaku malu sebagai orang Bangli mengetahui hal ini.

Ia mempertanyakan di mana rasa kebangsaan dan patriotisme para ASN tersebut.

"Ataahhh, lek atine dadi nak Bangli mace kene puk. Di mana rasa kebangsaan dan patriotisme anda?," tulisnya.

Beberapa akun pun juga meminta Bupati Bangli untuk memberikan hukuman terhadap ASN yang bersangkutan.

"Pak Bupati Bangli tolong kasi peringatan PNS yg mental tempe ini, malu-maluin saja," tulis akun Cok Alit.

Bupati Bangli, I Made Gianyar menyesalkan atas perbuatan para ASN tersebut.

Menurutnya, PNS merupakan jenis pekerjaan yang hingga kini masih menjadi idaman bagi banyak masyarakat.

Patut disayangkan bila mereka berperilaku tidak baik.

Padahal dalam setiap apel disiplin, ia sudah acap kali memberikan shock terapi bagi para ASN yang kurang disiplin.

"Meski hukuman langsung tidak terucap, terkadang SKP (Sasaran Kerja Pegawai) tidak saya tanda tangani. Karena setiap perilaku tidak baik, pasti akan mendapat sanksi," ujarnya.

Gianyar mengatakan, dalam kepegawaian sedikitnya ada tiga jenis sanksi yang diberikan.

Pertama sanksi ringan, sedang, dan berat.

Sanksi ringan adalah berupa teguran langsung, hingga teguran tertulis.

Sementara sanksi sedang, yakni ditunda dalam kenaikan pangkat, hingga penurunan pangkat setingkat.

"Yang sudah sering kami jalankan adalah pemotongan tunjangan selama sebulan kalau ASN tidak hadir apel tanpa keterangan. Kalau sakit, harus dengan surat izin sakit. Bahkan akan kami jenguk yang bersangkutan bila izin sakit," ungkapnya.

Sementara untuk sanksi berat, adalah pemberhentian.

Bisa pemberhentian secara hormat, ataupun pemberhentian dengan tidak hormat.

"Jika sudah pemberhentian maka mereka masuk dalam kategori sanksi yang berat," kata dia.

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved