Senin, 29 September 2025

Wow, Cuma Balajar 3 Bulan, 58 Mahasiswa Asing Sudah Hebat Bawakan Tarian Indonesia

Amdie Wirjoredjo tampak gesit saat melenggang menampilkan tarian tradisional asli Surabaya, Greget Surabaya

Editor: Sugiyarto
surya/fatimatuz zahro
Sejumlah mahasiswa pogram Beasiswa Seni Budaya Indonesia menampilkan tari Greget Surabaya dalam Indonesia Channel 2017 di Empire Palace, Jumat (18/8/2017). 

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Amdie Wirjoredjo tampak gesit saat melenggang menampilkan tarian tradisional asli Surabaya, Greget Surabaya, dalam Indonesia Channel 2017 di Empire Palace, Jumat (18/8/2018).

Tampil di hadapan Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, dan jajaran tamu negara sahabat ternyata tak membuatnya grogi.

Amdie merupakan satu di antara 58 mahasiswa asing dari 46 negara dunia penerima Beasiswa Seni Budaya Indonesia (BSBI) unjuk kebolehan usai tiga bulan menempuh pendidikan seni di berbagai daerah di Indonesia.

Dengan mengenakan busana berwarna hijau dan rumbai rok berwarna kuning ia tampak piawai di antara sembilan kawannya yang lain melenggangkan tari Greget Surabaya.

"Saya asal Suriname, selama tiga bulan saya belajar di Surabaya, saya belajar di Studio Tydif," ucapnya.

Ia belajar musik, batik, dan juga budaya Indonesia melalui sanggar ini, termasuk belajar tari Greget Surabaya.

Ia mengaku senang bisa belajar banyak budaya dan kesenian Indonesia. Amdie juga mengaku sudah bisa sedikit berbicara bahasa Jawa.

"Senang bisa menampilkan hasil belajar kami. Sudah cukup lama latihan untuk tarian Greget Surabaya," ucapnya.

BSBI merupakan program beasiswa Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia sejak 15 tahun lalu. Hingga kini sudah 776 orang.

Tahun ini ada 58 orang penerima BSBI yang di akhir program menampilkan hasil belajarnya dalam Indonesia Channel ini.

Menteri Luar Negeri Republik Indonesia Retno Lestari Priansari Marsudi mengatakan program ini sengaja digelar untuk mengenalkan seni budaya Indonesia ke negara sahabat.

"Perbedaan bisa ditemukan di mana saja. Namun, sebagaimana di Indonesia perbedaan justru dijadikan sebagai alat pemersatu, perbedaan sepatutnya kita rayakan," ucap Retno.

Menurutnya belajar budaya suatu negara sama dengan belajar tentang pola hidup masyarakatnya. Tentang bagaimana masyarakat suatu negara berpola pikir dan bertingkah laku.

Ia menyebutkan penerima beasiswa BSBI ini berasal dari banyak negara di dunia. Mulai negara sahabat di ASEAN, Afrika Selatan, Amerika, Belanda, Bulgaria, Uzbekistan, Suriname, Bukgaria dan sejumlah negara lain.

Mereka belajar kesenian di sejumlah kota, yakni di Studio Tydif Surabaya, Sanggar Semarandana Denpasar Bali, Rumah Budaya Rumata Makassar, dan di kampus UPN Veteran Yogyakarta.

Halaman
12
Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan