Imran Rangkul Anak dan Istri Saat Penahanannya Ditangguhkan
Jika ada yang meminta penangguhan, penyidik pasti akan mempertimbangkan
Laporan Wartawan Tribun Manado Nielton Durado
TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Ketika keluar dari ruang tahanan Polda Sulut, Sabtu (22/7) Imran langsung merangkul anak dan istrinya.
Satu persatu polisi yang menjaga sel tahanan pun disalaminya.
"Saya permisi dulu Komandan," ujar Imran dengan nada bersemangat.
Beberapa helai pakaian pun ia ikut dibawa pulang olehnya.
Imran adalah satu dari 15 Satpol PP Kabupaten Bolaang Mongondow, yang mendapatkan penangguhan dari Polda Sulut.
"Saya harap semuanya bisa bebas," ujar Kasat Pol PP Bolmong ini.
Baginya Rutan Polda Sulut sudah memberinya banyak pengalaman hidup.
"Yang jelas tinggal didalam itu nggk enak, tapi saya jadi bisa punya teman baru," aku dirinya.
Imran juga meminta agar rekan-rekan yang belum mendapatkan penangguhan lebih bersabar.
"Sabar saja, kalau Allah berkenan pasti semuanya bisa pulang," ungkapnya.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Sulut Kombes Pol Untung Sudarto mengatakan bahwa penangguhan yang diberikan berdasarkan pertimbangan kemanusiaan.
"Proses hukumnya masih tetap jalan, dan penangguhan ini diberikan atas dasar kemanusiaan," ujarnya.
Perwira pangkat tiga bunga ini mengatakan, jika ada yang meminta penangguhan pasti akan dipertimbangkan oleh penyidik.
"Masukan saja permintaan penangguhannya, nanti akan dipertimbangkan oleh penyidik dan bila alasannya jelas maka akan saya terima," tandasnya. (nie)