Minggu, 5 Oktober 2025

Penangkapan Terduga Teroris

Penyandang Dana Teror Marawi Pedagang Siomay

etasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror menangkap Rochmat Septriyanto (32) di rumah orangtuanya di Desa Kepek, Kecamatan Wonosari

Editor: Rachmat Hidayat
Tribun Jateng/Mamdukh Adi Priyanto
Kondisi rumah terduga teroris di Desa Tegalandong, Kecamatan Lebaksiu, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Kamis (8/6/2017). TRIBUN JATENG/MAMDUKH ADI PRIYANTO 

TRIBUNNEWS.COM,YOGYAKARTA- Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror menangkap Rochmat Septriyanto (32) di rumah orangtuanya di Desa Kepek, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, Selasa (6/6/2017) lalu.

Rochmat diduga sebagai penyandang dana Warga Negara Indonesia (WNI) yang terlibat penyerangan di Marawi Filipina Selatan.

"Yang bersangkutan ini (Rochmat Septriyanto--Red) terkait pemberian fasilitas keberangkatan dan memberikan sangu kepada beberapa orang yang dicari otoritas Filipina," ujar Kabag Penum Divisi Humas Polri, Kombes Pol Martinus Sitompul.

"Fasilitas yang diberikan yang bersangkutan antara lain mengirimkan uang, memberi sangu, kepada mereka," lanjutnya.

Rochmat diketahui beralamat di Balapulang Wetan, Kecamatan Balapulang, Kabupaten Tegal. Namun, setelah ditelusuri, alamat tersebut saat ini ditempati mertua Rochmat, Sugeng (60).

Ayah tiga anak itu sudah cukup lama pindah alamat ke Desa Tegalandong, Kecamatan Lebaksiu, Kabupaten Tegal. Jarak dari tempat tinggal yang lama, tidak terlalu jauh, menempuh perjalanan sekitar 15 menit.

Di Tegalandong, Rochmat tinggal di kompleks perumahan warga yang berada di pinggiran pusat pemerintahan Kabupaten Tegal. Ia tinggal di RT 002 RW 012 Blok C No 21 Perumahan Villa Regency Slawi.

Pantauan Tribun, rumah Rochmat berada di belakang. Dekat dengan lahan kosong dan lahan pertanian yang berada di belakang perumahan. Saat itu, situasi perumahan sepi.

Hanya ada sejumlah warga yang beraktivitas di dalam rumah dengan posisi pintu terbuka.

Begitu juga rumah Rochmat. Pintu dan jendela rumahnya tertutup rapat. Lampu penerangan di depan rumah juga masih menyala."Orangnya udah lama pergi mas," kata seorang tetangga yang berjarak dua rumah.

Sang tetangga ini tidak mengetahui keberadaan Rochmat berikut istri dan anak. Sepeninggal Rochmat dan keluarga, halaman rumah tampak kotor tak tertata. Barang- barang berserakan. Ada gerobak dengan cat cokelat tersandar di tembok pagar halaman rumah.

Di kaca gerobak terdapat tempelan membentuk tulisan 'Olos'. Olos merupakan jajanan khas Tegal yang digoreng berbentuk bulat. "Setahu saya (pekerjaan) sebagai guru musik. Tapi terkadang jualan siomay sama olos," kata Mufaizah, warga sekitar, yang mengaku tidak mengetahui banyak soal kehidupan Rochmat dan istrinya itu.

"Tidak tahu terlalu banyak. Orangnya sangat tertutup," ucapnya sambil berlalu.

Kepala Desa Tegalandong, Taukhid, membenarkan bahwa rumah tersebut merupakan rumah terduga teroris, Rochmat. "Setelah saya mendapatkan informasi, saya mengecek. Ternyata benar di situ," kata Taukhid.

Taukhid menyebut, tidak mengetahui keberadaan Rochmat. Apalagi, selama ini Taukhid tidak pernah menyerahkan data dan identitas lengkap.

"Seharusnya, kalau memang pindahan dari daerah lain, harus mengurus surat pindah atau surat domisili ke RT, RW dan ke sini (pemerintan desa)," urainya.

"Kalau tidak ada pemberitahuan ke desa artinya dia tidak melapor ke RT atau RW dong," tambah dia.

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved