Punya Banyak Pengikut Pengajian, Damiri Enggan Diminta Baca Alquran
MUI Ajibarang siap membina Damiri dan para pengikutnya kembali ke ajaran Islam. Damiri diduga menyebarkan ajaran yang menyimpang.
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Khoirul Muzakki
TRIBUNNEWS.COM, BANYUMAS - Majelis Ulama Indonesia Kecamatan Ajibarang, Banyumas, siap membina Damiri dan para pengikutnya kembali ke ajaran Islam.
Komisi Bidang Dakwah MUI Ajibarang, Zudi Azhari, mengatakan Damiri telah bersedia meninggalkan ajarannya dan siap dibina.
MUI Ajibarang menyatakan ajaran yang dipraktikkan Damiri dan para pengikutnya bertentangan dengan syariat Islam dan tidak berpegang pada hadis Nabi Muhammad SAW.
"Damiri sepakat berhenti. Dia juga siap dibina. Kami akan mengawasi perkembangannya," kata Zudi kepada wartawan pada Minggu (2/4/2017).
Baca: Ajaran Damiri Diduga Sesat Sudah Dibubarkan, Warga Desa Karangbawang Masih Khawatir
Baca: Cara Salat Menyimpang, Warga Desa Nyaris Bakar Damiri dan Pengikutnya
Dia menganggap pengetahuan agama Damiri sangat terbatas. Damiri diketahui tak memiliki latar belakang pendidikan agama atau pesantren.
Saat diminta membaca Alquran di hadapan pengurus MUI, warga Desa Darmakradenan ini tak bersedia melafalkannya.
"Kalau tak mau membaca berarti dia kemungkinan tidak bisa membaca," Zudi menduga.
Damiri tak punya pengikut di Darmakradenan dan tak punya pekerjaan tetap. Zudi mengaku heran meski ilmu agama terbatas Damiri bisa memperoleh banyak pengikut di Desa Karangbawang.
"Setahu saya istrinya juga tidak mengikuti ajaran dia. Saya tahu karena kebetulan kami satu desa," sambung Zuhdi.