Selasa, 7 Oktober 2025

Pasutri di Gresik Ikut Tewas Terbakar Bersama Rumahnya, Diduga Terjebak Teralis Besi Cendela

i jago merah kembali mengamuk di Kota Gresik. Kali ini sebuah rumah di kawasan Pasar Sidomoro

Editor: Sugiyarto
Tribun Medan/Array A Argus
ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, GRESIK - Si jago merah kembali mengamuk di Kota Gresik. Kali ini sebuah rumah di kawasan Pasar Sidomoro, Jalan Kapten Dullasim RT1/RW 5 Nomer 03, Kecamatan Kebomas Gresik, ludes terbakar, Kamis dini hari (9/2/2017).

Dalam Musibah kebakaran ini, pasangan suami istri bernama Edi Supardi alias Ko Sin (66) dan Nanik Tjandra (62) alias Chan SIok Hwa, tewas terpanggang setelah terjebak dalam kobaran api yang membakar ruang tengah rumah.

Keduanya ditemukan tewas akibat menghirup asap dan ikut terbakar di kamar mandi.

Susilo (49), seorang saksi mata menjelaskan bahwa rumahnya persis berada di depan rumah korban dan melihat ada asap mengepul disertai api dari atap ruang tengah rumah korban.

Sontak, dia bersama warga sempat panik dan berteriak memanggil korban.

"Warga berteriak memanggil korban, namun tidak ada jawaban. Lalu kami berupaya masuk merusak gembok pagar rumah."

"Tapi karena api sudah besar Kami menunggu petugas pemadam kebakaran datang," terang Ketua RT setempat, Susilo, (49)

Susilo menerangkan, bersama warga berupaya memadamkan api menggunakan air seadanya. Namun usaha itu sia-sia, karena saat itu api sudah membesar dan membakar hampir seluruh bagian rumah.

"Sempat terdengar suara ledakan keras satu kali dan ledakan kecil berulang kali yang berasal dari rumah. Diduga ledakan itu berasal dari televisi dan cat kaleng yang ada di dalam rumah tersebut," ungkapnya.

Warga yang takut ada ledakan lagi, berupaya memindahkan tabung elpiji yang ada di dalam gudang tersebut. Bersamaan, pihaknya menelepon Petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Gresik.

"Disinyalir suara ledakan dari televisi tabung dan cat kaleng yang ada di rumah yang terbakar," ujarnya.

Dari informasi di lapangan, warga setempat yang tinggal di belakang rumah korban sempat mendengar suara teriakan meminta tolong dibalik jendela jeruji dapur rumah korban.

Diketahui, tidak ada jalan tembus di belakang rumah korban dan disinyalir kedua korban akhirnya memutuskan untuk berlindung di dalam kamar mandi.

"Sedangkan, antara kamar mandi hingga ke depan pintu pagar rumah korban berjarak kurang lebih 7 meter," imbuhnya.

Kurang lebih sekitar 15 menit Petugas Pemadam Kebakaran Kota Gresik tiba di lokasi dan segera memadamkan api.

Sebanyak enam unit mobil Damkar dikerahkan untuk memadamkan rumah seluas kurang lebih 40 meter persegi tersebut.

"Api berhasil dipadamkan kurang lebih dua. Setelah itu petugas melakukan pembasahan dan mengecek ke dalam rumah korban," terangnya.

Petugas Damkar menemukan kedua korban tergeletak di lantai kamar mandi, kondisi tubuh keduanya hangus terbakar.

Ditengarai kedua korban tewas karena menghirup asap dan akhirnya terbakar.

Diketahui, jasad Ko Sin berada di samping pintu dan jenasah Nanik Tjandra terlentang di pinggir bak mandi.

"Kedua korban ditemukan meninggal berdampingan di kamar mandi. Dugaannya, Nanik sempat mengguyurkan air ke tubuhnya, soalnya saat itu air di bak mandi tinggal separo," bebernya.

Petugas akhirnya mengevakusi dua jasad korban ke RSUD Ibnu Sina di Gresik.

Rencananya, jenazah akan disemayamkan di rumah duka Adi Jasa Jalan Demak Surabaya.

Sampai saat ini, belum diketahui secara pasti penyebab kebakaran ini, namun diduga kuat kebakaran ini akibat korsleting arus listrik di ruang tengah rumah korban yang dipakai untuk toko elektronik tersebut.

Tim Labfor Polda Jatim sempat menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi kebakaran.

Terlihat, polisi secara detail mengukur panjang rumah tinggal mendiang pasangan suami istri Edi Supardi (66) dan Nanik Tjandra (62) tersebut.

Di sekitar lokasi, tampak warga yang berkerumunan ingin melihat proses olah TKP dari dekat.

Sempat Sampaikan 'Pesan Terakhir'

Sementara itu, tetangga korban, Sri Hariadi (60) mengungkapkan sempat melihat korban mengobrol dengan temannya, Ny Aeng.

Dari kabar yang diperolehnya, mendiang Ko Sin sempat berpesan ke Nyonya Aeng.

"Kalau ada apa-apa dengan saya atau seumpama saya mati disini tetap bawa saya ke Pontianak. Begitu pesan dari Ko Sin sebelum meninggal," kata Sri Hariadi, Kamis (9/2/2017).

Menurut dia, sebelumnya kedua korban baru saja pulang dari Pontianak untuk merayakan Imlek. Kurang lebih, kedua korban baru dua hari berada di rumah tersebut.

"Saya tidak menyangka kalau Ko Sin dan Tacik meninggal dengan cara yang tidak wajar," ungkapnya.

Terpisah, Ketua Rukun Tetangga (RT) Susilo (49) menerangkan sempat dihubungi pihak keluarga korban untuk diantarkan ke dalam rumah korban.

Diketahui, pihak keluarga meminta tolong mencari bagian tubuh Ko Sin yang ternyata masih tertinggal di kamar mandi.

"Ada bagian kaki kanan Ko Sin yang tertinggal di reruntuhan puing kamar mandi. Kondisinya ada luka di bagian jarinya. Dugaanya, korban sempat tertimpa reruntuhan tembok saat kebakaran terjadi," terangnya kepada Surya.

Dia menambahkan kedua korban hanya tinggal berdua dan belum memiliki anak. Kedua korban itu dikenal baik dan berjiwa sosial tinggi di lingkungannya.

"Kedua orang itu sangat ramah, sering menyapa orang-orang. Saya tidak menyangka keduanya meninggal dengan cara seperti ini," pungkasnya.

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved