Selasa, 30 September 2025

Motif Sigit Bacok Mantan Mertua sedang Memarut Kelapa di Pasar Jatingaleh

"Saya mengambil parang milik korban yang biasa digunakan untuk mengupas kelapa. Saya bacokkan ke mantan mertua sampai meninggal," ujar pelaku.

Editor: Y Gustaman
Tribun Jateng/Rahdyan Trijoko Pamungkas
Sigit, pembacok mantan mertua hingga tewas di Pasar Jatingaleh digelandang ke Polsek Banyumanik, Kota Semarang, Senin (6/1/2017). TRIBUN JATENG/RAHDYAN TRIJOKO PAMUNGKAS 

Laporan Wartawan Tribun Jateng Rahdyan, Trijoko Pamungkas

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Sigit Prasetya (35), pembacok mantan mertua hingga tewas di Pasar Jatingaleh sudah ditahan di sel Polsek Banyumanik, Semarang, Senin (6/2/2017).

Korban Totok Turadi (50) tewas saat dibawa ke Rumah Sakit Umum Dr Kariadi. Usai membacok Totok yang sedang memarut kelapa, Sigit masih sempat duduk di sebelah dan merokok.

Sigit tampak tenang saat digelandang ke sel tahanan. Pelaku mengaku membacok korban karena sakit hati mendapat perkataan tidak enak dari mantan mertuanya itu.

Perkataan tersebut dilayangkan Totok lewat pesan pendek kepada Sigit pada Sabtu (4/2/2017).

"Saya dikatain mantan mertua, wong tua nggak nduwe utek (orangtua tidak punya otak) lewat SMS dua hari lalu," tutur Sigit di kantor polisi. 

Baca: Usai Bacok Mertua, Pria Ini Duduk Sambil Merokok di Sebelahnya

Baca: Pria Pembacok Mantan Mertua di Pasar Jatingaleh Hidupnya Kelam

Tim Inafis Polrestabes Medan
PEMBACOKAN - Tim Inafis Polrestabes Semarang mengolah tempat kejadian perkara di Pasar Jatingaleh, Semarang, tempat Sigit Prasetya (35) membacok mantan mertuanya, Totok Turadi (50, Senin (6/2/2017). Pembacokan diduga karena dendam. TRIBUN JATENG/HERMAWAN HANDAKA

Setelah mendapatkan pesan pendek itu, Sigit berangkat dari rumah menuju Pasar Jatingaleh naik bus untuk menemui mantan mertuanya, Minggu (5/2/2017). Maksudnya ingin meminta kejelasan soal pesan pendek yang Totok kirim.

"Lalu saya ulangi mencari mantan mertua saya tadi pagi setelah korban SMS lagi, bilangnya kalau mau nemoni pak'e (nemuin bapak, red) nanti jam 11, masih di pasar," aku Sigit.

Warga Dusun Ngreco, Deso Kesongo, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, itu mengaku mempunyai niat akan membunuh setelah bertemu Totok.

Sigit sudah mempersiapkan parang saat akan berangkat menuju Semarang. Setelah bertemu korban Sigit langsung membacok kepalanya tanpa basa basi.

"Saya langsung bacok korban pakai parang. Setelah membacok, parang lepas. Lalu saya mengambil parang milik korban yang biasa digunakan untuk mengupas kelapa. Saya bacokkan ke mantan mertua sampai meninggal. Saya tidak ingat berapa kali saya bacok," ujar dia.

Sebelum membacok mantan mertuanya, Sigit pernah memukuli calon suami mantan istrinya. Kejadian tersebut tahun lalu.

"Saya pukuli calon suami mantan istri saya di daerah Swalayan ADA Sukun," aku dia.

Sigit menikahi Puji Lestari, anak Totok, pada 2002. Setelah menikah keduanya tinggal di rumah Totok. Lalu pindah tempat tinggal ke orangtuanya. Tidak lama Sigit mengontrak di dekat rumah korban.

pembacok mantan mertua
PEMBACOKAN - Tim Inafis Polrestabes Semarang mengolah tempat kejadian perkara di Pasar Jatingaleh, Semarang, tempat Sigit Prasetya (35) membacok mantan mertuanya, Totok Turadi (50, Senin (6/2/2017). Pembacokan diduga karena dendam. TRIBUN JATENG/HERMAWAN HANDAKA

"Setelah itu pindah ke rumah yang ditawarkan korban. Sekarang saya tinggal di Tuntang ikut mertua," Sigit  menambahkan.

Hasil pernikahannya Puji memberikan Sigit dua anak. Tapi pernikahannya kandas pada 2012.

Saat ini pelaku dan mantan istrinya telah sama-sama menikah kembali. Namun setelah berpisah pelaku mengaku masih bertanggung jawab menafkahi anak dari istri pertama.

"Saya juga bekerja sebagai kernet di perusahaan Otobus. Saya merasa setelah pisah dengan mantan istri masih menafkahi anak. Saya tidak terima dikatakan seperti itu," tegas Sigit.

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved