Sabtu, 4 Oktober 2025

Kanal Banjir Timur Semarang Segera Dinormalisasi, Pemerintah Sediakan Relokasi Bagi PKL

Dinas Perdagangan Kota Semarang gencar menyosialisasikan relokasi pedagang kaki lima sepanjang bantaran Kanal Banjir Timur dan Jalan Barito.

Editor: Y Gustaman
Tribun Jateng/Wahyu Sulistyawan
Warga melintasi jembatan yang melintang di atas Kanal Banjir Timur, Semarang, Jawa Tengah, Senin (22/12/2014). TRIBUN JATENG/WAHYU SULISTYAWAN 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Galih Permadi

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Dinas Perdagangan Kota Semarang gencar menyosialisasikan relokasi pedagang kaki lima sepanjang bantaran Kanal Banjir Timur dan Jalan Barito.

Langkah ini menyusul rencana normalisasi KBT yang akan berlangsung pada Agustus 2017. Dalam normalisasi ini, Pemkot Semarang bertugas membebaskan lahan di sekitar bantaran.

Kepala Dinas Perdagangan, Fajar Purwoto, mengatakan PKL Barito akan direlokasi ke Pasar Klithikan Penggaron, Kecamatan Pedurungan.

"Kami jadwalkan sosialisasi terakhir pada Februari nanti. Kamis kemarin, kami sudah melakukan sosialisasi pertama," ujar Fajar kepada wartawan pada Jumat (20/1/2017).

Ada sekitar 1.250 bangunan yang terdampak normalisasi berada di 12 kelurahan.

"Kami minta semua PKL dan penghuni tanggul KBT legawa. Mereka tinggal di bantaran sungai BKT yang sebetulnya tidak berhak. Tanah yang ditempati itu adalah tanah negara," terang dia.

Pembangunan Pasar Klitikan akan berlanjut pada April 2017. Pasar ini akan dimanfaatkan untuk PKL Barito. Mereka dipindah setelah pembangunan Pasar Klithikan selesai.

Terpisah, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengatakan normalisasi KBT merupakan satu di antara sejumlah cara penanganan banjir di wilayah timur.

"Contohnya banjir di Kaligawe akibat air dari BT yang meluap hingga ke permukiman warga. Normalisasi BKT menjadi satu cara menyelesaikan banjir. Kemudian banjir di bawah jembatan Tol Kaligawe akibat limpasan air rob dari Kali Tenggang dan Sringin," terang Hendrar.

Pria yang akrab disapa Hendi itu mengatakan lelang normalisasi KBT pada Agustus 2017 dengan target penyelesaian tiga tahun anggaran.

Upaya peninggian pengamanan limpasan air dari Kali Tenggang sudah dianggarkan Rp 350 miliar dengan target satu tahun anggaran.

"Untuk mendukung normalisasi kami harus lakukan pembebasan lahan di bantaran sungai. Kami tawarkan PKL untuk pindah ke pasar klithikan, sedangkan warga kami tawarkan untuk tinggal di Rusunawa milik Pemkot Semarang," jelas dia.

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved