Menlu Retno dan Delegasi Bali Democracy Forum Sambangi Pesantren di Tabanan
Menteri Luar Negri (Menlu) Retno LP Marsudi menyambangi Pondok Pesantren (Ponpes) Bali Bina Insani, di Tabanan, Bali.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, BALI - Menteri Luar Negri (Menlu) Retno LP Marsudi bersama delegasi dari sejumlah negara untuk acara Bali Democracy Forum (BDF) IX, menyambangi Pondok Pesantren (Ponpes) Bali Bina Insani, di Tabanan, Bali, Jumat (9/12/2016).
Di Ponpes tersebut Menlu dan para delegasi melihat langsung bagaimana sebuah pesantren bisa berdiri dengan kokoh, di tengah-tengah masyarakat beragama Hindu di Desa Meliling, Tabanan Bali.
Kepala Ponpes tersebut, Ketut Imadudin Jamal dalam pemaparannya menceritakan bahwa di tempat yang ia kelola itu seluruh peserta didiknya adalah muslim, namun tidak seluruh tenaga pengajarnya beragama Islam.
"Bahkan di tingkat SMA lima puluh persen gurunya beragama Islam dan lima puluh persen lagi beragama Hindu," ujarnya.
Bila di tempat lain pluralisme adalah sebuah gagasan, di Ponpes yang ia pimpin pluralisme adalah sebuah kenyataan, di mana perbedaan agama bukanlah penghalang.
"Pesantren ini sesungguhnya adalah lembaga yang mengajarkan kebersamaan, toleransi, atas ciptaan manusia, bahwa kita sama," ujarnya.
Retno LP Marsudi dalam kesempatan terpisah mengatakan bahwa kunjungan ke Ponpes tersebut bertujuan untuk menunjukkan para delegasi tentang pluralisme yang ada di Indonesia.
"Ada satu pondok pesantren yang hidup dengan nyaman yang bisa berinteraksi tanpa gangguan apapun dengan masyarakat di sekitarnya," katanya.