Selasa, 7 Oktober 2025

Pembunuh Guru SMA di Pontianak Pernah Pacaran Selama Enam dengan Pacar Korban

Saat terjadi dorong mendorong, mantan pacarnya melerai mereka, namun ia terjatuh lalu mengeluarkan pisau lipat dan menusuk korban

Editor: Eko Sutriyanto
Tribun Pontianak
Pacar korban menangis histeris di UGD Rumah Sakit Bhayangkara, Selasa (29/11/2016) malam. 

TRIBUNNEWS.COM, PONTIANAK -  Pelaku pembunuhan Ahmad Irwanda (29),  seorang guru SMA Negeri di Pontianak, bernama Dhichy mengaku telah enam tahun berpacaran dengan Rosalina, sebelum akhirnya putus selama enam bulan terakhir.

Ia mengaku, hubungan mereka berdua telah diketahui oleh orangtua masing-masing.

"Orangtua udah saling kenal, saya merasa bertanggungjawab jaga dia. Saya pasrah sudah dengan kejadian ini," ujar Dhichy, mahasiswa asal luar daerah yang bertempat tinggal Jl Danau Sentarum Komplek Sentarum Sejahtera 3 Pontianak.

Dhichy menceritakan, sesaat sebelum kejadian, ia mendatangi kos  mantan pacarnya di Gang Ilham Kota Baru.

Sampai di kost ia melihat mantan pacarnya berduaan dengan seorang lelaki.

Mantannya, Rosalina mengaku bahwa lelaki tersebut merupakan pacarnya.

"Dia bilang itu pacar aku, si cowok berdiri kayak mau nantang nolakkan saya, kami tolak-tolakan," kata Dhichy.

Saat terjadi dorong mendorong, mantan pacarnya melerai mereka, namun ia terjatuh.

Dhichy kemudian mengambil pisau saat bangun terjadi tarik-tarikan hingga akhirnya ia menusukkan pisau ke tubuh korban

Korban selanjutnya dibawa di RS Mitra Medika, namun meninggal di perjalanan.

Kemudian jenazah dibawa ke RS Bhayangkara Anton Soedjarwo untuk divisum, Selasa malam.

Selesai visum, jenazah dimasukan kedalam ambulance, dan selanjutnya diantar ke rumah duka di Jalan RE Martadinata Gg Cempaka Indah Rt001/012 Sei Jawi Dalam Pontianak Barat.

Ibu korban, Nuraini (52) menuturkan, jenazah anaknya akan dimakamkan Rabu (30/11/2016).

"Setelah diautopsi di RS Soedarso jam 08.00, selesai itu baru dimakamkan," tuturnya lirih.

Menurut Nuraini, awalnya ia diberi tahu kalau anaknya kecelakaaan.

"Yang nolong anak saya nelpon, bilang anak saya kecelakaan. Mungkin biar saya ndak terkejut. Jadi saya cepat-cepat kemari," katanya saat ditemui di RS Bhayangkara semalam.

"Ketika saya temui, anak saya sudah meninggal. Katanya berkelahi di kost-kostan di Kota Baru," imbuh ibu korban.

Menurut Sekretaris RT 07/RW 30, Basidi saat ditemui di rumahnya, saat kejadian, ia tidak berada di lokasi.

"Saya lagi di Jalan Perintis, jadi saya hanya mendapat cerita dari warga sekitar kost," katanya.

"Warga mendengar teriakan minta tolong, lalu warga mencoba mendobrak pintu. Namun ditahan, tersangka keluar dengan membawa pisau dan mencoba melarikan diri. Melihat pisau warga takut," katanya.

"Namun akhirnya ditangkap, setelah warga meneriaki dengan kata maling, dan juga ditangkap oleh polisi juga," ujarnya.

Pacar korban Ahmad Irwanda tampak syok ketika tahu pacarnya itu meninggal.

"Ditusuk dua kali, saya aja kena, ndak ada perlawanan," ucap Rosalina lirih. 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved