Senin, 6 Oktober 2025

Tebar Ketakutan, Habis Terkam Empat Orang, Babi Hutan Raksasa Menghilang Misterius

Babi hutan raksasa (berukuran besar) menerkam dan mengoyak-oyak tubuh empat warga Desa Ropoh, Kepil Wonosobo Jawa Tengah.

Editor: Sugiyarto
tribunjateng/khoirul muzaki
MENGERIKAN, Habis Terkam Empat Orang, Babi Hutan Raksasa Menghilang, Warga Jadi Ketakutan. FOTO warga bersama aparat berburu mencari hutan yang meneror warga Wonosobo, Jumat 18 November 2016. 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Khoirul Muzakki

TRIBUNNEWS.COM, WONOSOBO- Babi hutan raksasa (berukuran besar) menerkam dan mengoyak-oyak tubuh empat warga Desa Ropoh, Kepil Wonosobo Jawa Tengah.

Satu orang meninggal dunia dan tiga orang sedang dirawat karena mengalami luka parah.

Serangan babi hutan itu telah menjadi momok menakutkan bagi warga di desa Ropoh, lereng Gunung Sumbing, Kabupaten Wonosobo.

Sejak serangan babi hutan yang mematikan itu, kini warga ketakutan. Keberadaan binatang buas yang diyakini masih berkeliaran itu menciptakan teror dan membuat warga desa resah.

tribun jateng

BABI HUTAN

Sementara ini, Mustakim, warga dukuh Sipring, Ropoh belum berani mencari rumput atau pakan ternak ke hutan sendiri. Sejak kejadian itu, ia selalu mencari teman seprofesi saat hendak bepergian di hutan.

"Sejak kejadian itu, warga kalau mau ke hutan harus bergerombol, gak berani sendiri. Kami masih waspada," katanya, Jumat (17/11).

Bukan hanya meneror petani. Babi hutan itu juga membuat anak-anak ketakutan. Sejumlah anak SD di desa tersebut, ungkap Mustakim, sempat meliburkan diri lantaran ketakutan pasca insiden tersebut.

tribun jateng

TRAGIS, Empat Warga Wonosobo Diterkam Babi Hutan Raksasa, Satu Tewas dan Tiga Luka Parah

Warga dukuh Sipring lainnya, Islahudin heran, seumur-umurnya, baru kali ini ia menjumpai babi hutan yang berani menyerang warga.

Biasanya, kata dia, babi hutan ketakutan dan lari jika menjumpai warga. Islahudin juga melihat ketidakwajaran pada fisik babi hutan tersebut.

Tak seperti umumnya babi, tinggi babi itu ia perkirakan nyaris satu meter dengan berat sekitar dua kwintal. Bulunya hitam kemerahan.

"Jangankan babi, macan saja di hutan sini ada, tapi kalau ketemu warga macan itu lari. Selama ini hewan-hewan itu tak pernah mengganggu warga. Baru kali ini saja," katanya.

Ia juga menyaksikan kekuatan babi hutan itu yang dinilainya tak lazim. Saat penyerangan terjadi, sejumlah warga lain sebenarnya menyaksikan dan bereaksi memukuli babi itu dengan batang kayu dan bambu.

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved