Kampanye Penggalangan Dana Pembangunan Masjid kok Tuai Cibiran, Kenapa?
Gerakan keperdulian yang digalang jurnalis KOMPAS TV, Yasir Nene Ama rupanya tak berjalan mulus.
TRIBUNNEWS.COM - Gerakan keperdulian yang digalang jurnalis KOMPAS TV, Yasir Nene Ama rupanya tak berjalan mulus.
Melalui akun Facebook-nya, Yasir bercerita kalau dirinya sedang mengkampanyekan gerakan donasi untuk merenovasi masjid di kampung halamannya, tepatnya di yang berada di Desa Horinara, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kampanye tersebut ia gaungkan melalui situs Kitabisa.com.
Situs tersebut merupakan website untuk menggalang dana dan berdonasi secara online.
Sayangnya, kampanye tersebut harus berhenti ditengah jalan karena banyaknya reaksi negatif dari beberapa kalangan.
"hanya karena INSTITUSI tempat saya bekerja, dianggap buruk oleh mereka, niat baik pun menjadi fitnah...
DAMPAKNYA, promosi campaign saya harus dihapus dengan pertimbangan takut menuai kontroversi.
saya YASIR NENE AMA, seorang MUSLIM yang bekerja sbg JURNALIS TV
Mhn Bantu dishare.."
Begitu kutipan yang dituliskan Yasir melalui akun facebook-nya.
Dihubungi TribunnewsBogor.com, Yasir pun menceritakan awal mula kampanyenya harus terhenti.
Ia bercerita, awalnya kampanye tersebut di-posting di kitabisa.com pada Senin minggu lalu, 31 Oktober 2016.
"Senin itu udah dinaikin, dan Selasa udah mulai ngangakat dan alhamdulillah responnya bagus. Karena dana yang tadinya awalnya Rp 30 juta langsung jadi Rp 60 juta dalam. dan Hari kedianya keduanya sudah sampai sekitar Rp 80 juta," katanya kepada TribunnewsBogor.com, Rabu (9/11/2016).
Lanjutnya, awalnya saat kampanye tersebut ia hanya menyebutkan kalau ia seorang jurnalis televisi.
Namun, rupanya sudah banyak yang mengetahui kalau ia merupakan jurnalis KOMPAS TV, karena ia sering melakukan reportase langsung.
Pada Rabu, 2 November 2016, mulai bermunculan komentar-komentar miring yang ada di kolom komentar kampanyenya.
"Dari Rabu ke Kamis itu mulai bermunculan akun-akun yang mempertanyakan, ini bener ga ini Yasir Nene Ama dari KOMPAS TV, dan beberapa lagi yang komentar negatif. Selain itu, keesokan harinya, Jumat itu kan ada aksi 4 November," ungkapnya.
Ia pun menelepon pihak Kitabisa.com dan berkonsultasi terkait semakin banyaknya komentar miring soal kampanyenya.