Minggu, 5 Oktober 2025

Ada Guru Mengaku Nonton Dangdut di Indosiar, Usai Gagal Studi Banding ke Sekolah Rujukan

Setelah gagal studi banding ke sekolah tertuju di Jakarta, 300 guru sekolah dasar se-Kecamatan Pekalongan Utara nonton kongser dangdut di Indosiar.

Editor: Y Gustaman
Tribun Jateng/Raka F Pujangga
Kepala SD Negeri Kandangpanjang 02 Kota Pekalongan, Budi Harijanto (kiri), saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Jumat (28/10/2016). TRIBUN JATENG/RAKA F PUJANGGA 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Raka F Pujangga

TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Studi banding ke sekolah rujukan di Jakarta gagal terlaksana, akhirnya 300 guru sekolah dasar se-Kecamatan Pekalongan Utara nonton kongser dangdut di Indosiar.

"Paling lama kami berada di Taman Mini, dari pukul 09.00 WIB sampai pukul 13.30 WIB. Masuk ke Indosiarnya malam, itu pun dadakan pukul 20.00 WIB sampai sana," jelas Sri Hartanti, Jumat (28/10/2016).

Guru Kelas VI SD Negeri Kandangpanjang 02 ini membantah selama di Jakarta tak mendapatkan ilmu sama sekali. Ia memastikan banyak hal bermanfaat hasil studi banding diberikan guru ke para siswa.

Ia mencontohkan saat ke Indosiar guru-guru mengetahui proses pengambilan gambar di dalam studio. Pendidik melihat langsung proses produksi tayangan di televisi.

"Kita ingin melihat proses syuting itu di studio bagaimana. Bukan hanya lihat dangdut, di sana penyanyi yang membawakan lagu agak rock juga ada," ia menambahkan.

SD Kandangpanjang 2, Kota Pekalongan
Kegiatan belajar mengajar di SD Negeri Kandangpanjang 02, Kota Pekalongan, diliburkan karena guru-gurunya pelesiran studi banding ke Jakarta dan menonton konser dangdut di sebuah stasiun televisi swasta pada Kamis (27/10/2016). TRIBUN JATENG/RAKA F PUJANGGA

Baca: Ketua Dewan Pendidikan Pekalongan Sesalkan Studi Banding Guru Batal Hanya Urusan Mandi

Saat berada di dalam ruang kelas Sri telah memberitahukan kepada siswa dan mereka cukup antusias memperhatikan apa yang disampaikan.

Sayangnya, tujuan utama mereka ke Jakarta adalah studi banding ke sebuah sekolah rujukan yang memiliki manajemen sekolah yang bagus. Tapi gagal hanya karena kamar mandi.

"Sampai di Jakarta pagi, kami mandi dulu. Tapi karena peserta banyak, kamar mandinya terbatas. Acara pagi kunjungan ke sekolahnya batal," aku Sri.

Sri mengaku tak hafal nama sekolah rujukan yang rencananya bakal dikunjungi 300 guru tersebut. Ia mendengar informasi sekolah yang akan dituju bagus dan didukung masyarakat sekitar.

Setelah gagal ke sekolah yang dituju, rombongan guru-guru menuju Theater IMAX Keong Mas di Taman Mini Indonesia Indah, Pusat Peragaan IPTEK, Masjid Dian Al Mahri atau lebih dikenal Masjid Kubah Emas dan stasiun televisi Indosiar.

Di PP IPTEK guru-guru melihat percobaan IPTEK dan menonton video eksplorasi laut di Theater IMAX Keong Mas yang berada di kompleks TMII.

Baca: Bantah Telantarkan Siswa, Begini Penjelasan Kepala Sekolah Soal Guru Studi Banding ke Jakarta

"Apa yang kami peroleh di sana sudah kami ceritakan ke murid-murid di kelas," ucap dia sambil mengajak para siswanya menabung agar di kemudian hari bisa ke sana.

"Anak-anak mendengar ceritanya juga antusias," klaim Sri.

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved