Macan Tutul Tertangkap Kamera Trap di TN Bromo Tengger Semeru
Gambar itu menunjukkan tutul di tubuh macan itu terlihat jelas dan kemungkinan macan itu masih berusia muda
Laporan Wartawan Surya Malang Sri Wahyunik
TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Macan tutul (panthera pardus melas) tertangkap kamera 'trap' di kawasan hutan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).
Kamera ditempatkan di Coban Trisula, Gunung Kukusan, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang.
Ada lima kamera ditempatkan di lima titik di kawasan itu mulai 6 Juni hingga 28 Juli 2016.
"Semalam kamera kami ambil. Dan baru di satu titik yang kami lihat, hasilnya memang terlihat macan tutul," ujar Kepala Seksi Pengelolaan Wilayah II TNBTS Tatag Hari Rudhata, Sabtu (30/7/2016).
Gambar itu menunjukkan tutul di tubuh macan itu terlihat jelas dan kemungkinan macan itu masih berusia muda.
"Sepertinya anakan. Kalau anakan itu biasanya bersama satu keluarga terdiri dari indukan dan anaknya. Sejauh ini, masih kami identifikasi gambar," tegas Tatag.
Macan tutul jawa (Panthera pardus melas) atau macan kumbang adalah salah satu subspesies dari macan tutul yang hanya ditemukan di hutan tropis, pegunungan dan kawasan konservasi Pulau Jawa, Indonesia.
Macan tutul ini memiliki dua variasi warna kulit yaitu berwarna terang (oranye) dan hitam (macan kumbang).
Dibandingkan dengan macan tutul lainnya, macan tutul jawa berukuran paling kecil, dan mempunyai indra penglihatan dan penciuman yang tajam.
Subspesies ini pada umumnya memiliki bulu seperti warna sayap kumbang yang hitam mengilap, dengan bintik-bintik gelap berbentuk kembangan yang hanya terlihat di bawah cahaya terang.
Bulu hitam Macan Kumbang sangat membantu dalam beradaptasi dengan habitat hutan yang lebat dan gelap. Macan Kumbang betina serupa, dan berukuran lebih kecil dari jantan.
Hewan ini soliter, kecuali pada musim berbiak. Macan tutul ini lebih aktif berburu mangsa di malam hari. Mangsanya yang terdiri dari aneka hewan lebih kecil biasanya diletakkan di atas pohon.