Sekolah Pribadi Bilingual School Tidak Terkait Organisasi Teroris Fethullah
Sekolahnya tidak terkait dengan apapun urusan politik yang terjadi di Turki belakangan
Laporan Wartawan Tribun Jabar Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Pemerintah Turki merilis sembilan sekolah di Indonesia yang dianggap berafiliasi dengan Organisasi Teroris Fethullah atau FETO.
FETO merupakan sebutan pemerintah Truki terhadap pengikut ulama Fethullah Gulen yang dinilai penggerak kudeta pemerintahan Recep Tayyip Erdogan beberapa waktu lalu.
Satu dari sembilan sekolah yang dianggap pemerintah Turki berafiliasi dengan Feto itu disebut-sebut ada di Kota Bandung.
Melalui siara pers yang dirilis di laman Kedutaan Besar Turki untuk Indonesia sekolah di Kota Bandung itu, yakni Pribadi Bilingual School.
Adapun penelusuran Tribun, sekolah itu berada di Jalan PHH Mustafa nomor 41.
Kepala Sekolah SMP dan SMA Pribadi Bilingual School, Ahmad Fauzi membantah tudingan pemerintah Turki terkait dengan sekolahnya berafiliasi dengan FETO.
Ia menegaskan, sekolahnya tidak terkait dengan apapun urusan politik yang terjadi di Turki belakangan.
"Kalau dibilang ada kaitannya jelas tidak ada, kami berada di bawah naungan Yayasan Pribadi Bandung," kata Ahmad kepada Tribun di ruang kerjanya, Jumat (29/7/2016).
Ahmad pun menyebut, tudingan pemerintah Turki terhadap sekolah Pribadi Bilingual School tidak berdasar.
Ia menyebut, tudingan pemerintah Turki itu merupakan fitnah yang merugikan sekolah sebagai lembaga pendidikan.
"Yang diajarkan kami itu bidan akademis, nasionalisme kebangsaan kita, membangun toleransi yang tinggi karena siswanya tidak dari Jawa Barat. Kami bukan sekolah Islam dan sekolah umum walaupun mayoritas islam," ujar Ahmad.
Secara akademis, siswa sekolah Pribadi Bilingual School memiliki banyak prestasi. Pihaknya beberapa kali meraih medali setiap mengikuti Olimpiade Sains Nasional (OSN).
Di samping itu, kata dia, banyak lulusan SMA-nya melanjutkan sekolah ke luar negeri dan perguruan tinggi negeri ternama di Indonesia.
"Jadi bentuk apa yang membuat mereka (pemerintah Turki. Red) menuding sekolah ini merupakan jejaring teroris," ujar Ahmad. (cis)