Anggota DPRD Batam Bantah Titipkan Anak di SMP 25 Batam
Anggota DPRD Kota Batam, Riki Indrakari, menemui orangtua murid yang sudah menunggu di depan SMP 25 Batam, Kepulauan Riau.
Laporan Wartawan Tribun Batam, Eko Setiawan
TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Anggota DPRD Kota Batam, Riki Indrakari, menemui orangtua murid yang sudah menunggu di depan SMP 25 Batam, Kepulauan Riau.
Riki meminta pihak SMP 25 Batam kembali mengakomodir setiap anak penerima bantuan Bina Lingkungan. Hal itu ia sampaikan setelah lebih dulu berbicara dengan pihak sekolah.
"Saya meminta pihak sekolah tidak tebang pilih memberikan bantuan kepada anak-anak yang mendapatkan bantuan Bina Lingkungan. Selama ini memang terkesan tebang pilih," sebut Riki, Rabu (29/6/2016).
Pihak sekolah akan mendata kembali anak-anak di sekitar SMP 25 Batam yang belum lolos, sambil menunggu keputusan akhir.
Riki membantah ada orang menitipkan kepadanya agar anaknya terdaftar sebagai siswa SMP 25 Batam. "Itu bohong kalau ada orang yang masuk lewat saya," tegas dia.
Kepala Sekolah SMP 25 Batam, Maysaroh, mengatakan jumlah yang mendapatkan Bantuan Bina Lingkungan sudah terakomodir. Ia memastikan tak ada sisa kuota untuk menerima siswa Bina Lingkungan.
"Yang berhak memberikan kuota baru itu wali kota dan dinas pendidikan. Kalau saya enggak bisa. Kita tunggu dulu kebijakan dari mereka," urai Maysaroh.
Sebelum Riki datang, warga berunjukrasa di depan SMP 25 Batam yang terletak di kawasan Tiban Indah. Mereka ingin mengklarifikasi benarkah ada orang yang menitipkan anaknya kepada anggota dewan untuk masuk di SMP 25 Batam.
Rumor itu berhembus setelah salah satu calon wali murid melihat dua orang berpakaian rapi membawa map ke sekolah SMP 25 Batam. Mereka adalah anak buah Riki.
"Katanya dia anak buah Kiki, terus masuk ke dalam majelis guru. Saat keluar, map yang mereka bawa sudah tidak ada lagi. Saya enggak tahu itu map calon siswa atau bagaimana," ia menduga.