Minggu, 5 Oktober 2025

Jalan Sehat Fiktif

Ogah Dituding Lakukan Penipuan, GIS Salahkan Panitia Jalan Sehat Kabupaten Jeneponto

Gerakan Indonesia Sehat (GIS), perpanjangan tangan Ubaindo, menyalahkan panitia jelan sehat di Kabupaten Jeneponto yang menimbulkan jalan sehat fiktif

Penulis: Fahrizal Syam
Editor: Y Gustaman
Tribun Timur/Muslimin Emba
Puluhan anggota DPRD, kepala desa serta ratusan masyarakat Jeneponto tertipu event jalan sehat berhadiah mobil dan kuda yang belakangan fiktif, Minggu (14/5/2016). 

Laporan Wartawan Tribun Timur, Fahrizal Syam

TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Gerakan Indonesia Sehat (GIS), perpanjangan tangan Ubaindo, menyalahkan panitia jelan sehat di Kabupaten Jeneponto yang menimbulkan jalan sehat fiktif.

Pihak GIS yang berkantor di Jalan Hertasning VI No 6, Kota Makassar, mengaku tak bertanggung jawab atas kejadian yang membuat ratusan orang hingga Bupati Jeneponto tertipu.

"Kami tak bertanggungjawab terhadap panitia di sana (Jeneponto), kami hanya bertanggung jawab pada satu koordinator daerah yang ditunjuk GIS," ungkap Wakil Ketua GIS, Hadan, Selasa (17/5/2016).

Hadan menyalahkan panitia jalan sehat Kabupaten Jeneponto karena tak mampu mempersiapkan hadiah yang mereka janjikan, seperti mobil dan berbagai hadiah lainnya.

"Ini kesalahan panitia lokal, bukan dari GIS. Kami tidak tahu menahu masalah hadiah yang mereka sediakan untuk peserta, yang kami tahu hanya menyediakan kaus untuk peserta," beber dia.

Setiap peserta jalan sehat di Jeneponto dikenakan pembayaran Rp 100 ribu, Rp 50 ribu untuk kaus yang disediakan GIS dan sisanya dipakai panitia lokal untuk menggelar event, termasuk pengadaan hadiah.

Peserta yang membayar dan mengikuti event juga secara otomatis akan tercatat sebagai member Urbaindo.

Hadan menjelaskan, setiap panitia di 24 Kabupaten se Sulsel mengajukan membuat event termasuk jalan sehat, dan setiap panitia diberi target minimal 5000 peserta untuk dapat menggelar event jalan sehat.

"Hitung-hitungannya kan kalau ada lima ribu peserta, artinya ada uang yangterkumpul hingga Rp 250 juta, itu yang akan paniti pakai beli hadiah," kata dia.

"Seminggu sebelum kegiatan di Jeneponto itu kita cek, kalau tidak mampu mencapai target yah jalan sehatnya harus dihentikan atau dimundurkan. Di Jeneponto kasusnya karena peserta tidak pas di hari pelaksanaan," tegas dia.

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved