Senin, 29 September 2025

Tak Ada Keterbukaan, Puji Astuti Mundur Dari Ketua Harian P2TP2A Batam

Selama menjabat sebagai ketua harian P2TP2A tidak mengetahui anggaran yang diturunkan untuk mendampingi anak-anak yang bermasalah.

Penulis: Eko Setiawan
Editor: Wahid Nurdin
zoom-inlihat foto Tak Ada Keterbukaan, Puji Astuti Mundur Dari Ketua Harian P2TP2A Batam
IST
Ilustrasi

Laporan Wartawan Tribun Batam, Eko Setiawan

TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Pekerjaan tidak sesuai dengan hatinya, Puji Astuti lebih memilih mundur dari ketua harian Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Batam.

Menurut Puji, hal tersebut merupakan ending dari kegalauannya selama ini, sebab selama menjabat sebagai ketua harian P2TP2A tidak mengetahui anggaran yang diturunkan untuk mendampingi anak-anak yang bermasalah.

Puji yang ditemui di Mapolresta Barelang, Senin (16/5/2016) siang menuturkan. Sebagai anggota, dia hanya diberitahu anggaran untuk satu tahun itu sebanyak Rp 60 juta.

Namun catatan atau bentuk laporan keuangan tidak pernah ia terima, padahal dalam hal ini, Puji merupakan ketua Harian.

"Selama ini hanya catat-catat dan selesai. Pertanggung jawabannya mana. Saya tidak bisa bekerja dibawah birokrasi yang tidak mau berubah," sebut Puji berkomentar.

Tidak adanya keterbukaan antara Dinas Pemberdayaan Perempuan kota Batam dengan P2TP2A membuat Puji mengurungan niatnya mengemban jabatan hingga tahun 2018 mendatang.

"Saya terpilih untuk priode 2015-2018 mendatang. Sudah saya tahan dan saya perhatikan selama satu tahun ini. Tetapi tidak ada keterbukaan," sebutnya.

Yang membuat Puji bertambah kecewa yakni terkait pengeluaran SK yang sejauh ini belum juga selesai. Dahulu, saat pertama dilantik sebagai ketua harian, yang menandatangani SK Puji dan anak buahnya adala Walikota Batam pada masa itu yakni Ahmad Dahlan. Setelah adanya pergeseran, Puji sudah beberapa kali menyurati dan meminta penerbitan SK Baru.

"Tapi sama saja, tidak ada jawaban dari mereka. Bahkan saya juga sudah shering ke Komisi IV sama pak Riky Indrakari, tetap saja tidak ada jawaban dari mereka," sambungnya.

Menurutnya, selama empat bulan dia tidak digaji gak masalah. Namun ia berharap, keluarkan SK-nya dan anak buahnya. "Jangan disuruh kerja saja. Kalau kita kerja gak ada SK bagai mana pula ceritanya," sebutnya lagi.

Puji yang juga seorang polisi berpangkat Aiptu ini tentunya tahu betul dengan hukum. Maka dari itu, dia berfikir tidak mau terus-terusan bekerja dengan tidak adanya SK.

"Untuk pendampingan anak ada empat orang yang aktif. Anak buah saya bilang juga mau keluar karena SK ini tidak kunjung keluar," tutupnya.

Puji mengundurkan diri terhitung semenjak 9 Mei 2016 ini. Namun sejauh ini tidak ada balasan dari Dinas Pemberdayaan perempuan dan anak terkait surat pengunduran diri tersebut.

Sementara itu, Nurmadiah Kepala Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak kota Batam membantah kalau Puji mengundurkan diri dari jabatan ketua harian P2TP2A. Menurutnya, semua ini harus dirapatkan dulu oleh atasannya yakni istri dari wali kota Batam saat ini.

"Gak lah, siapa yang mengundurkan diri. Kita masih rapatkan dulu. Terkait SK ini. Terkait SK baru besok akan kita rapatkan," sebut Nurmadiah saat dikonfirmasi.

Walaupun demikian, Nurmadiah berharap Puji masih bisa mau menjabat sebagai ketua harian di P2TP2A. "Itu mungkin penyampaian ibu puji saja. Tapi belum di Acc kok," tukasnya.(*)

Sumber: Tribun Batam
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan