Siswa SMP Ini Pilih DO dari Sekolah Agar Bisa Nongkrong Bersama Komunitas Punk
Dinas Pendidikan mencari siswa yang masuk anggota punk namun karena nongkrong berpindah-pindah, siswa tersebut tidak pernah ditemukan
Laporan Wartawan Surya Malang, David Yohanes
TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Dinas Pendidikan Kabupaten Malang mencatat sebanyak 147 siswa SMP di Kabupaten Malang memilih mundur dan tidak mengikuti Ujian Nasional (UN) yang digelar 9 Mei hingga 12 Mei 2016 kemarin.
Alasannya para siswa memilih untuk bekerja daripada menyelesaikan pendidikannya dan ada siswa yang dropout (DO) karena pergaulan yang salah.
"Ada siswa yang masuk dalam pergaulan punk. Dia tidak mau sekolah, dan memilih nongkrong bersama komunitasnya di perempatan Kepanjen," ungkap Kepala Bidang Sekolah Menengah Dinas Pendidikan Kabupaten Malang, Puji Hariwati, Jumat (13/5/2016).
Pihak keluarga pun tidak mengetahui pergaulan anaknya di luar rumah.
"Orang tua hanya bilang, anaknya bergaul dengan anak-anak kumuh berpakaian hitam. Setelah kami lacak, dia bergabung dengan komunitas punk," tambah Puji.
Dinas Pendidikan juga sudah mencari siswa tersebut namun karena tidak selalu nongkrong di satu tempat, siswa tersebut tidak pernah ditemukan.
Diakuinya, siswa yang mundur rata-rata memiliki motivasi rendah.
Selain itu, pihak keluarga juga tidak mempunyai kesadaran pentingnya pendidikan.
Meski demikian, pihaknya masih berusaha merangkul para siswa tersebut.
“Kami sampaikan kepada keluarganya, kapan pun kalau siswa tersebut ingin meneruskan sekolahnya, bilang kepada kami. Kami akan fasilitasi sampai mereka lulus,” tegasnya.