Tempat Rehab Penuh, BNNP Sulsel Usulkan Tempat Rehabilitasi Swasta
Penyalahguna narkoba di Indonesia khususnya Sulawesi Selatan semakin meningkat setiap tahunnya.
Laporan Wartawan Tribun Timur Fahrizal Syam
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Penyalahguna narkoba di Indonesia khususnya Sulawesi Selatan semakin meningkat setiap tahunnya.
Berdasarkan catatan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulawesi Selatan, tahun 2014 jumlah pengguna berada pada kisaran 125 ribu orang, sementara tahun ini sudah menyentuh 128 ribu pengguna.
Peningkatan pengguna sekitar 2.08 persen ini berimbas pada semakin banyaknya orang yang ingin direhabilitasi.
Namun terbatasnya tempat rehabilitasi yang disediakan pemerintah membuat para penyalahguna narkoba harus antri lama.
Sejauh ini hanya ada empat Balai Rehabilitasi Narkoba Nasional di Indonesia yaitu di Baddoka Makassar, Lido di Bogor, Tanah Merah di Samarinda, dan Balai Rehabilitasi di Batam.
Keempat balai tersebut pun kini telah penuh dan memiliki banyak daftar antrian untuk direhabilitasi.
Melihat fenomena tersebut, Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat BNNP Sulawesi Selatan Ishak Iskandar mengatakan BNNP Sulsel telah mengusulkan adanya tempat rehabilitasi swasta.
"Kita usulkan dibuatnya tempat rehabilitasi berbasis komponen masyarakat yg dikelola oleh masyarakat," kata Ishak, rabu (11/5/2016)
Ia menerangkan, sejauh ini sudah ada sembilan tempat rehabilitasi swasta di Makassar yang dikelola oleh Masyarakat.
"Di Makassar kita sudah punya sembilan tempat swasta yang bisa dipakai oleh masyarakat pengguna narkoba yang tak kebagian tempat di Baddoka," jelas dia.
Ishak mengatakan, balai rehab swasta tersebut bekerjasama dengan BNN dan memiliki badan hukum sendiri serta metode yang sama dengan BNN.
"Kita pantau terus, mereka ada badan hukumnya semua dan metodenya pun sama dengan BNN yaitu menggunakan metode Therapeutic Community," jelas dia.
Ia berharap ke depannya semakin banyak tempat rehab swasta yang bisa membantu pengguna narkoba.
"Kita berharap ada tempat rehab lain, tapi di sisi lain kita tak ingin pengguna narkoba itu tak bertambah lagi," kata dia. (*)