Top News
Peran Dua Buron Kasus 14 Pemerkosa dan Misteri Meja Sekolah Yuyun yang Selalu Basah
"Kemarin sudah dilakukan rekonstruksi untuk melengkapi berkas dan terlihat betul peran kekejian dari para pelaku," ujar Boy, Jumat (6/5/2016).
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polda Bengkulu terus melakukan perburuan dua tersangka kasus pemerkosaan dan pembunuhan siswi SMP inisial Yn (14) di Bengkulu.
Dari 14 pelaku, saat ini baru 12 yang berhasil ditangkap dan siap disidangkan. Sedangkan dua lainnya masih buron dan dalam pencarian tim di lapangan.
Kadiv Humas Mabes Polri, Brigjen Boy Rafli Amar mengatakan proses penyidikan terhadap 12 tersangka tinggal penyempurnaan berkas saja.
Sementara yang dua buron masih dalam upaya pencarian.
"Pelaku utamanya sudah ditangani petugas, yang buron sedang diupayakan. "
"Kemarin sudah dilakukan rekonstruksi untuk melengkapi berkas dan terlihat betul peran kekejian dari para pelaku," ujar Boy, Jumat (6/5/2016).
Ditanya soal peran dua tersangka yang buron, mantan Kapolda Banten ini menjelaskan kedua buron hanya turut serta dalam kelompok.
"Mereka hanya ikut di dalamnya, di kelompok itu saja. Dari adegan rekonstruksi yang menjadi pelaku utama sudah diketahui," tambahnya.
Yn merupakan siswi SMP yang ditemukan tewas di dasar jurang dalam keadaan mengenaskan. Tangan dan kakinya terikat.
Berkat kerja keras polisi, akhirnya 12 pelaku pemerkosa dan pembunuh Yn diringkus. Sedangkan dua lainnya masih buron.
Pelaku tak lain dalah rekan korban yang terpengaruhi minuman keras jenis tuak. Dari 12 pelaku, tujuh di antaranya masih dibawah umur sementara lima lainnya sudah dewasa.
Misteri meja Yuyun yang selalu basah
Posisi meja dan kursi tempat belajar Yuyun, Siswi SMP di Rejang Lebong, Bengkulu, yang tewas mengenaskan di tangan 14 pemuda, hingga kini masih terlihat kosong.
Meja dan kursi tempat belajar Yuyun tepat berada di dekat pintu masuk kelas I sekolah itu, atau di kiri depan.
Posisi ini cukup menggambarkan bahwa Yuyun merupakan siswi yang rajin dan berprestasi.
Seperti dikutip dari Kompas.com, meja dan kursi itu sudah diganti pihak sekolah.
Sebab, meja dan kursi yang sering digunakan Yuyun, menurut teman sekelas Yuyun, secara aneh selalu basah setelah jasadYuyun ditemukan tewas mengenaskan di dasar jurang.
Hingga kini, kursi tersebut masih terlihat kosong.
Tak ada satu pun siswa yang menduduki kursi Yuyun tersebut.
Seorang sahabat Yuyun, Rm, mengatakan bahwa kursi tersebut dibiarkan kosong bukan karena siswa takut menempatinya.
Tapi, para siswa menghormati Yuyun.
"Biarkan posisi belajar Yuyun kosong, agar kami ingat kalauYuyun sebenarnya masih tetap bersama kami, dia kawan kami yang baik," kata Rm.
Rm mengisahkan penyesalannya tak dapat mengantar pulangYuyun saat kejadian itu.
Ia mengatakan, saat itu Yuyun bersikukuh minta diantar pulang oleh Rm mengunakan motor milik Rm.
Rm bersedia mengantar Yuyun. Namun, kata dia, mendadak motor milik Rm rusak sehingga tidak bisa mengantar Yuyun.
"Motor saya rusak, hingga saya tak bisa antar dia," kata Rm mengenang kala itu.
Setelah itu, Rm tak dapat lagi bermain dan belajar bersamaYuyun.
"Rumah saya memang tidak searah dengan rumah Yuyun, berbeda arah, jadi saat itu ia pulang sendiri," kata Rm.
Sementara itu, ibunda Yuyun, mengatakan ketika itu sebenarnya ada guru yang akan mengantar pulang Yuyun.
Namun kata dia, Yuyun menolak tawaran ibu gurunya itu.
"Yuyun biasanya pulang diantar guru, kawan sekelasnya, atau saudara lelaki kembarnya Yy, namun hari itu ia terpaksa pulang sendiri dan melewati jalan sepi lalu dicegat 14 pemuda itu," kata ibu Yn.
Yuyun anak yang cerdas dan ramah
Yuyun, siswi SMP di Bengkulu yang tewas diperkosa 14 pria, dikenal sebagai sosok yang cerdas dan ramah.
Hal itu berdasarkan pengakuan guru Yuyun, Teguh, seperti dilansir laman media Morning Ledger, Rabu (4/5/2016).
Selain itu, menurut Teguh, muridnya itu merupakan anak yang periang dan selalu mendapatkan ranking di kelasnya.
"Kami berharap kasus ini dapat diselesaikan. Kami juga berdoa agar arwah Yuyun diterima di sisi Allah dan keluarganya diberikan ketabahan dalam menempuh cobaan ini," tutur Teguh.
"Kami percaya ada hikmah di balik peristiwa ini," tambah Teguh.
Sementara itu, ayah Yuyun, Yana, merasa perasaannya luar biasa hancur saat mendengar peristiwa itu.
Yana tidak menyangka putri kesayangannya tersebut akan bernasib tragis seperti ini.
Sedangkan, Yayan, yang merupakan saudara kembar dari Yuyun, merasa terpukul dengan peristiwa tersebut.
Dia merasa trauma dengan kebrutalan yang dialami oleh kembarannya tersebut.
Hingga kini diketahui jajaran kepolisian setempat sudah menangkap 12 dari 14 pelaku yang memperkosa dan menghabisi nyawa Yuyun.
Sementara, dua lainnya masih buron. (Tribunnews.com/ Theresia Felisiani)