Sabtu, 4 Oktober 2025

Polda Kalbar Rehabilitasi 38 Personel Terindikasi Pengguna Narkoba

Peserta upacara terdiri dari 38 orang personel terindikasi pengguna narkoba, dan didampingi pula sejumlah 53 orang mentor.

Penulis: Tito Ramadhani
Editor: Wahid Nurdin
TRIBUN PONTIANAK/TITO RAMADHANI
Kapolda Kalbar, Brigjen Pol Arief Sulistyanto 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Tito Ramadhani

TRIBUNNEWS.COM, PONTIANAK - Kapoldà Kalbar memimpin langsung upacara Pembukaan Program Rehabilitasi Personel Pengguna Narkoba "Back To Basic" Polda Kalbar di Mapolda Kalbar, Jl Jend Ahmad Yani, Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis (14/4/2016)

Selain Ketua Bhayangkari Polda Kalbar, upacara juga dihadiri seluruh pejabat utama, kapolres jajaran Polda Kalbar beserta anggota Bhayangkari.

Peserta upacara terdiri dari 38 orang personel terindikasi pengguna narkoba, dan didampingi pula sejumlah 53 orang mentor, psikolog, dokter serta alim ulama yang nantinya sebagai pendamping dan pembimbing para peserta.

Tak hanya itu, keluarga personel terindikasi pengguna narkoba juga hadir, baik istri, anak serta orang tua peserta, untuk memberikan dukungan.

Kepada para peserta upacara, Ketua Bhayangkari Polda Kalbar, Niken Sulistyanto menyampaikan rasa kecewanya akan adanya terindikasi sejumlah personel Polda Kalbar sebagai penyalahguna narkoba

"Karena, ada saudara-saudara di dalam keluarga besar kita, Polda kalbar, ada yang menggunakan narkoba," ujarnya.

Untuk itu, Niken mengajak para peserta program rehabilitasi, untuk menumbuhkan niat dan kemauannya, bertekad dapat menghilangkan kebiasaan buruk mengkonsumsi narkoba.

"Selain ada niat dan kemauan juga harus istiqomah. Serta menggelorakan sugesti anti dan benci narkoba, yang selalu diucapkan di dalam hati. Saya benci narkoba, narkoba membuat saya sengsara, narkoba membuat saya miskin, narkoba menghancurkan hidup saya," ajaknya.

Niken juga menekankan kepada keluarga peserta, agar tidak sekali-kali memberi obat-obatan terlarang atau narkoba kepada para suami.

"Namun justru harus membantu memberikan motivasi, agar suaminya mau kembali ke jati diri sebagai anggota Polri yang benar, dan jangan lupa berdoa kepada tuhan yang maha esa," kata Niken.

Sementara itu, Kapolda Kalbar, Brigjen Pol Arief Sulistyanto, dalam arahannya menegaskan bahwa kegiatan ini diberikan, untuk membentuk kembali karakter polisi yang baik dan bermartabat.

Agar kembali ke jati diri sebagai anggota Polri.

"Kegiatan ini tidak ada niatan untuk mempermalukan keluarga, namun untuk memenuhi kemauan para keluarga dan pengguna untuk berubah menjadi masyarakat yang berguna dan kembali ke jati diri sebagai agt polri," ujarnya.

Lanjutnya, kegiatan rehabilitasi ini hanya diperuntukkan kepada anggota terindikasi pengguna.

Sedangkan anggota yang terindikasi keterlibatannya pada jaringan narkoba, akan diproses hukum dan dikeluarkan dari kesatuan Polri.

Menurut Kapolda, program ini dibuka karena personel yang terindikasi pengguna, merupakan keluarga besar Polda Kalbar, dan harus diperbaiki atau diobati sehingga tidak menular ke personel lainnya.

"Banyak program-program rehabilitasi yang dilaksanakan lembaga lain untuk masyarakat, Polda Kalbar tidak memanfaatkan itu. Oleh karena pengguna narkoba ini merupakan anggota Polri, sehingga perlu adanya pola khusus untuk penanganannya," jelasnya

Dengan sejumlah fasilitas yang telah dimiliki Polri seperti rumah sakit, dokter, psikolog, asessor dan lembaga pendidikan seperti Sekolah Polisi Negara (SPN), sehingga kegiatan tersebut dilaksanakan di SPN, dengan metode yang disusun oleh tim Polda Kalbar.(*)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved