Manajemen Asean Hotel Jamin Karyawan Leluasa Beribadah
Manajemen Asean Hotel tidak pernah melarang karyawannya beribadah. Setiap orang berhak salat di Asean Hotel.
lihat foto
Laporan Wartawan Tribun Medan, Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Manajemen Asean Hotel tidak pernah melarang karyawannya beribadah. Setiap orang berhak salat di Asean Hotel.
"Sampai kapan pun tidak akan pernah ada larangan salat di hotel ini. Ingat, sampai kapanpun! Kalau ada yang berani melarang salat, saya yang akan menantang langsung, siapa pun orangnya," ujar
Humas Asean Hotel, Adzan Sinaga, dalam keterangannya yang diterima Tribun Medan, Rabu (16/3/2016).
Tudingan pelarangan salat berhembus bermula pada 23 Februari 2016 lalu. Saat itu, 56 orang karyawan Hotel Asean berunjuk rasa, dan menyatakan tak akan bekerja lagi sebelum kompensasi dibayar.
Tepat pada 24 Februari 2016, sebagian umat Islam yang berdemo, salat zuhur di musala di basement Asean Hotel. Sekitar pukul 13.30 WIB, tiga pengunjuk rasa, Ardi Ashadi, Risnandar dan Syafii, usai salat berjalan dari arah musala menuju depan hotel.
Saat bersamaan, General Manager Asean Hotel yang biasa cek keliling melihat ketiga karyawan berjalan di basement. Kepada petugas keamanan bernama Ambang, GM Asean Hotel menanyakan asalan ketiganya berdemo di basement.
"No here!" jangan di sini kata GM ke Ambang. Ambang menjawab ketiga karyawan baru selesai salat, dan akan kembali ke atas untuk berdemo.
"Kemudian dijawab GM, kalau sudah selesai salat, karyawan yang demo jangan berada di basement, tapi langsung pergi ke atas bergabung dengan yang lain. Sama sekali tidak ada larangan dikeluarkan GM, tapi entah kenapa, sesampainya di atas, karyawan yang tiga ini malah mengatakan mereka dilarang salat. Bagaimana bisa dikatakan melarang salat? GM saja tak berbicara dengan mereka, tapi dengan security. Lagian mereka sudah selesai salat kan? Jadi di mana larangannya?" kata Adzan.
Adzan berharap isu tersebut jangan terlalu dibesarkan.
