Kapolda Sulselbar Menilai Teror Bom di Pos Polantas Tello Sebuah Warning ke Polisi
Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar) menganggap serius teror bom molotov yang terjadi di pos Polantas Tello (Eks Adipura)
Laporan Wartawan Tribun Timur, Darul Amri
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar) menganggap serius teror bom molotov yang terjadi di pos Polantas Tello (Eks Adipura) Jl Urip Sumoharjo, Makassar, Minggu (7/2/2016), pukul 02.30 Wita.
Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Sulselbar, Komisaris Besar (Kombes) Pol Frans Barung Mangera mengatakan, teror bom molotov yang terjadi di pos Polantas Tello adalah sebuah ancaman serius dari pelaku teror tersebut.
"Peristiwa ini adalah sebuah warning kepada pihak kepolisian republik indonesia dan khususnya polda sulselbar bahwa masih ada ancaman, masih ada tantangan, dan masih ada gangguan terhadap keamanan dan ketertiban," kata Barung.
Tetapi hal tersebut ditindaki dengan cepat oleh Polda Sulselbar dengan langsung menerima instruksi dari Kapolda Sulselbar Irjen Pol Pudji Hartanto Iskandar yang berada di luar kota Mamassar untuk menindaklanjuti dengan cepat.
Tentang siapa pelaku yang telah melakukan teror bom yang mengakibatkan bangunan pos polisi yang rusak lima persen dan mengakibatkan seorang anggota Polantas Polda Sulselbar, Aiptu Luther Payung mengalami luka bakar di wajah dan tangannya.
Barung mengungkapkan, peristiwa tersebut adalah suatu bemtuk teror terhadap aparatur negara dalam hal ini kepolisian di Polda Sulselbar.
"Apalagi teror ini sampai menelan korban dan korbannya adalah anggota saya. Saya sudah mengecek langsung angglta tersebut dan sekarang dirawat di rumah sakit bhayangkara," ungkapnya. (*)