Kontroversi Gafatar
Kementerian Agama Dalami Oknum di Belakang Gafatar
Pemerintah mendalami aktifitas-aktifitas yang sudah dilakukannya, lalu menelusuri orang-orang yang ada di belakang dari kegiatan atau gerakan ini
Laporan Wartawan Tribun Medan Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Organisasi Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) belakangan ini membuat heboh masyarakat di Indonesia.
Apalagi, banyak dari pengikutnya yang hilang secara tiba-tiba dan tidak kembali kepada keluarganya.
Menyikapi persoalan ini, Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifudin menyatakan pihaknya tengah berkordinasi dengan Kejaksaan Agung, Badan Intelijen Negara (BIN) dan Kepolisian RI untuk mencari tahu siapa oknum di belakang gerakan Gafatar ini.
Kementrian Agama, Kejaksaan Agung, Kementerian Dalam Negeri, juga BIN, kepolisian terus melakukan upaya yang lebih intensif secara lebih terfokus untuk mendalami masalah Gafatar ini.
"Jadi, kita terus mendalami aktifitas-aktifitas yang sudah dilakukannya, lalu kemudian menelusuri orang-orang yang ada di belakang dari kegiatan atau gerakan ini," ungkap Lukman, Jumat (15/1/2016) siang.
Ia mengatakan, kementerian agama terus mencermati sisi legalitas organisasi Gafatar ini, apakah kegiatan-kegiatan yang dilakukan Gafatar sudah benar-benar bertentangan dari sisi faham keagamaan.
"Kami juga mendapatkan masukan dari ormas-ormas keagamaan, dari tokoh-tokoh agama, bahwa (Gafatar) ini sudah sangat meresahkan masyarakat," katanya.
Sebagaimana diketahui, munculnya gerakan Gafatar di beberapa provinsi yang ada di Indonesia benar-benar meresahkan masyarakat luas.
Terlebih disebut-sebut, gerakan Gafatar tidak mengaku nabi Muhammad S.A.W sebagai nabi terakhir.