Rabu, 1 Oktober 2025

Kontroversi Gafatar

Markas Gafatar Yogyakarta Kosong

Sekretariat Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) Daerah Istimewa Yogyakarta kosong pascahilangnya sejumlah orang di Yogyakarta.

Penulis: Khaerur Reza
Editor: Y Gustaman
Tribun Jogja/Khaerur Reza
Markas Gafatar DIY di Taman Kuliner Condongcatur Sleman, No 67, Yogyakarta, sudah kosong sebelum pergantian tahun. Foto diambil pada Senin (11/1/2016). 

Laporan Wartawan Tribun Jogja, Khaerur Reza

TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN -  Sekretariat Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) Daerah Istimewa Yogyakarta kosong pascahilangnya sejumlah orang di Yogyakarta.

Rumah yang diduga Sekretariat Gafatar yang berada di RT /1 Kadisoka Purwonartani Kalasan Sleman sudah kosong sejak pertengahan Desember 2015.

Berdasar formulir pendaftaran yang tersisa di samping rumah tersebut terdapat alamat Sekretariat DPD Gafatar DIY yang beralamatkan di Taman Kuliner Condongcatur Sleman no 67.

Tribunjogja.com mencoba mendatangi alamat yang dimaksud pada Senin (11/1/2015), namun tempat tersebut kosong dan tertutup, sementara di depannya terdapat banner perusahaan pembiayaan.

Seorang pemilik kios yang ada di sebelahnya, Santi, menceritakan kios tersebut sudah kosong sebelum tahun baru dan ia tidak tahu menahu kemana perginya penghuni kios tersebut.

Menurut Santi kios tersebut dulunya sering menjadi tempat berkumpulnya anggota Gafatar namun dia menolak menyebutnya sebagai kantor sekretariat.

"Memang isinya orang-orang Gafatar mereka juga sering cerita sama saya kita biasa ngobrol, tapi ini bukan kantor melainkan toko kelontong biasa," cerita dia.

"Yang baru ini saya sudah enggak kenal orangnya, tapi dari orang yang dulu sesekali masih kelihatan juga entah disewakan atau bagaimana," tambah Santi

Saat masih berupa toko kelontong setiap hari ada sekitar tiga sampai lima orang yang berjaga bergantian dan kadang ada rapat juga, salah satu orang yang dikenalnya sebagai Andre.

Mereka mengaku terang-terangan sebagai Gafatar dan bahkan menjelaskan tentang organisasi yang disebutnya bekerja dalam lingkup kegiatan sosial.

"Mereka enggak ngajak-ngajak kok ya cuma jelasin saja, mereka orangnya baik, biasa, enggak neko-neko," imbuh dia.

Setiap satu minggu sekali atau dua kali memang ada massa organisasi tersebut dalam jumlah cukup besar datang ke kawasan Taman Kuliner Concat untuk berkumpul dan berlatih lagu-lagu.

"Biasanya malam itu mereka bilang mau konser atau tampil di mana. Tapi lagunya enggak aneh-aneh cuma pop biasa juga," tambah Santi.

Mengingat Gafatar, kita masih ingat dengan dokter Rica dan anaknya yang dikabarkan hilang beberapa waktu lalu dan ia konon terdaftar dan aktif di organisasi ini.

Berdasarkan informasi, gerakan yang dideklarasikan di Kemayoran, Jakarta Pusat, pada 2012 itu adalah organisasi yang didirikan karena menurut hemat mereka Indonesia belum merdeka.

Satu di antara program kerja Gafatar adalah ketahanan dan kemandirian pangan dan organisasi ini bukan organisasi keagamaan dan politik.

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved