Pilkada Serentak
Polisi Pemukul Dua Wartawan Peliput Pilkada Dikenal Temperamental
Polisi yang memukul dua wartawan yang menjalankan tugas peliputan dikenal cepat naik darah dan sok jagoan.
Laporan Wartawan Tribun Timur, Fahrizal Syam
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Andi Sedike, anggota Polsek Liliriaja, Soppeng, Sumatera Selatan, memukul dua wartawan yang sedang melakukan tugas jurnalistik.
Andi diduga memukul Azis wartawan Tribun Timur dan Jumardin Nurdin wartawan Seputar Indonesia saat sedang mengambil gambar kampanye calon bupati dan wakil bupati Soppeng, Rabu (2/12/2015).
Polisi tersebut memukul dua kali punggung Azis dan sempat mengancam akan menghabisi nyawanya.
Masyarakat Soppeng mengenal Andi Sedike sebagai polisi yang tempramental.
"Dia memang terkenal, massegge memang itu orangnya kalau di sini," ujar seorang warga Soppeng yang tak mau menyebutkan namanya.
Massege adalah bahasa Bugis yang memiliki arti kurang lebih cepat naik darah atau sok jagoan.
Kasus pemukulan anggota polisi terhadap wartawan menuai kecaman sejumlah pihak termasuk AJI dan KPJKB Makassar dan mereka menuntut Polda Sulselbar segera menyelesaikan kasus hukum anggotanya tersebut.