Sabtu, 4 Oktober 2025

Rekaman Video Tabrakan Maut Lamborghini Beredar di Medsos

Dalam rekaman tersebut, tampak pengemudi Lamborghini, Wiyang Lautner (24), terjepit di kabin mobil mewah miliknya.

Editor: Rendy Sadikin
Youtube
Video bisa Anda lihat di bagian bawah berita. 

TRIBUNNEWS.COM - Mobil mewah Lamborghini menabrak seorang pengguna jalan hingga tewas di ruas Jalan Manyar Kertoarjo Surabaya, Minggu (29/11/2015) pagi.

Rekaman video beberapa saat setelah kecelakaan beredar di media sosial Facebook dan Youtube.

Dalam rekaman tersebut, tampak pengemudi Lamborghini, Wiyang Lautner (24), terjepit di kabin mobil mewah miliknya.

Separuh badannya keluar melalui jendela. Wiyang yang menggunakan kaus putih bermotif hitam berupaya menelepon seseorang.

Tak hanya itu, dia pun berupaya meminta tolong kepada warga sekitar, namun tidak seorang pun yang menggubris.

Kondisi mobil mewah tersebut tampak ringsek dengan bagian depan yang menempel di pohon.

Sementara, di belakang mobil tersebut, tampak sejumlah korban kecelakaan yang masih terkapar di trotoar.

Informasi yang dihimpun, Lamborghini yang dikemudikan Wiyang Lautner (24) oleng saat adu kecepatan dengan mobil Ferrari yang hingga saat ini belum diketahui profilnya.

Korbannya adalah Kuswanto (51), warga Kaliasin. Dia sempat terseret puluhan meter sebelum akhirnya mobil Lamborghini itu menabrak pohon.

Saat itu, Kuswanto dan isterinya, Srikanti (41), sedang membeli susu di toko susu milik Mujianto (44).

Srikanti dan penjual susu, Mujianto, dalam kecelakaan tersebut mengalami patah kaki kanan.

"Selain itu, juga ada satu unit motor yang rusak parah. Saat itu, posisinya berada di dekat rombong susu," kata Kasubbag Humas Polrestabes Surabaya, AKP Lily Djafar, dikonfirmasi.

Saat ini, kasus kecelakaan tersebut sedang didalami oleh Satlantas Polrestabes Surabaya.

Sementara Mobil Lamborghini dan pengemudinya diamankan di unit laka di gedung Polsek Dukuh Kupang Surabaya.

Bedasarkan keterangan polisi, kecelakaan maut ini terjadi setelah Lamborghini tersebut kehilangan kendali akibat beradu balap dengan Ferrari.

Balapan sebelum tabrakan

Suparto (51) tidak berhenti bersyukur usai kecelakaan di Jalan Manyar Kertoarjo, Surabaya, Minggu (29/11/2015) pagi.

Dia hampir saja menjadi korban mobil Lamborghini Nomor Polisi B 2258 WM yang menabrak warung STMJ.

Suparto hanya berjarak sekitar 15 meter dari warung milik Mujianto (44) itu.

Dia melihat langsung kejadian yang menewaskan warga Jalan Kaliasin, Kuswantoro (51).

Bila tidak ada pohon di depan London Beauty Center (LBC), tukang becak ini juga akan menjadi korban.

Informasi yang dihimpun SURYA.co.id (tribun network) mobil yang dikemudikan Wiyang Lautner (24) itu sedang adu balap dengan mobil Ferrari warna merah.

Sampai sekarang belum diketahui identitas mobil maupun pengemudinya.

Dua mobil ini sempat terlihat di depan KFC yang berjarak sekitar 500 meter dari lokasi pada pukul 05.00 WIB.

Dua mobil ini ambil start sekitar pukul 05.20 WIB dengan mem-blayer mesin.

“Dua mobil itu melaju sangat kencang. Saya memperkirakan kecepatannya sampai 100 KM/Jam,” kata Suparto di lokasi.

Saat tiba di lokasi, tiba-tiba mobil Lamborghini oleng ke kiri.

Karena melaju dengan kecepatan tinggi, mobil warna hitam ini tidak langsung berhenti.

Mobil ini menabrak motor milik Kuswantoro yang diparkir di sisi timur warung.

Tidak lama kemudian mobil juga menabrak warung dan tiga orang di warung tersebut.

Kuswantoro sampai terpental sejauh empat meter dari lokasi.

Bapak empat anak ini meninggal di lokasi.

Istrinya, Srikanti (41) mengalami patah tulang kaki kanannya, sedangkan Mujianto mengalami luka retak pada kaki kanannya.

Dua korban luka ini langsung dilarikan ke RS Haji Surabaya.

Mobil super cepat ini masih tetap melaju setelah menabrak warung, pagar LBC juga menjadi korban sehingga rusak parah.

Mobil baru berhenti setelah menabrak pohon di sisi barat LBC.

Suparto yang berada di barat pohon itu hanya bisa menahan nafas saat melihat kecelakaan maut itu.

Suparto menambahkan Wiyang keluar setelah mobilnya berhenti.

Dia langsung menghampiri korban, dan berusaha memberi pertolongan.

Tapi Suparto melarang Wiyang menyentuh korban sebelum polisi datang ke lokasi.

Menurutnya, Wiyang masih sempat berkomunikasi dengan Srikanti.

Bahkan Wiyang pula yang menghubungi keluarga korban dan mengabarkan kejadian ini.

Tidak lama kemudian keluarga korban datang ke lokasi.

“Saya tidak tahu sopirnya terluka atau tidak,” tambahnya.(M Zainuddin)

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved