Yanti Tega Dorong Anaknya ke Parit hingga Tewas
Melihat anaknya sedang memetik sayur pakis di pinggir parit, pelaku yang datang dari arah belakang korban langsung mendorong anaknya ke parit.
TRIBUNNEWS.COM, KUTACANE - Yanti Novita Sari (38), ibu rumah tangga warga Desa Stambul Jaya, Kecamatan Tanoh Alas, Aceh Tenggara (Agara), Jumat (4/9/2015) sekitar pukul 14.00 WIB membunuh anaknya, Atika (12) di areal persawahan desa itu.
Tapi, hanya berselang satu hari yaitu Sabtu (5/9/2015), Yanti ditangkap aparat Polres Agara dan kemudian langsung ditahan di Mapolres setempat.
Kapolres Aceh Tenggara, AKBP Eko Wahyudi SIK, kepada Serambi (Tribunnews.com Network), Minggu (6/9/2015) menjelaskan, berdasarkan pengakuan pelaku, awalnya ia menampar korban dengan alasan nakal dan sering berkata tak baik kepadanya. Lalu tersangka menyiksa anaknya dengan menyiram air panas didihan nasi di punggung hingga kulitnya melepuh.
Korban kemudian lari ke persawahan di belakangan rumahnya. Sekitar 10 menit kemudian, pelaku saat sedang menyiang ikan di rumahnya tiba-tiba muncul niat untuk membunuh anaknya. Sebab, ia sangat kesal terhadap korban yang tak pernah mau mengubah perilaku buruknya.
Saat itu, lanjut Kapolres, tersangka yang sudah seperti dirasuki setan langsung mengejar korban ke persawahan. Melihat anaknya sedang memetik sayur pakis di pinggir parit, pelaku yang datang dari arah belakang korban langsung mendorong anaknya ke parit. Korban pun terjatuh ke parit dengan posisi telungkup.
"Tak cukup sampai di situ, tersangka kemudian menekan leher belakang anaknya beberapa kali sampai ia memastikan korban sudah tewas. Selanjutnya pelaku meninggalkan korban di lokasi itu dan ia langsung pulang ke rumahnya," jelas Kapolres.
Setibanya di rumah, menurut Kapolres, pelaku gelisah dan tak sanggup menahan rasa takut. Sehingga ia ke luar lagi dari rumah untuk melihat korban di parit. Setelah itu, pelaku memberitahu kepada warga seolah-olah anaknya jatuh di dalam parit tanpa sebab apapun. Sekitar pukul 16.00 WIB, jenazah korban dievakuasi oleh warga ke rumah pelaku dan kemudian pelaku mengganti pakaian korban. Setelah itu, warga bersama Kapolsek membawa korban ke RSUD Agara untuk divisum.
Karena curiga tentang tewasnya Atika, tambah Kapolres, lalu pihaknya melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan menginterogasi tersangka. Tersangka akhirnya mengaku dia lah yang membunuh anaknya karena kesal terhadap korban yang sering memaki dan berkata tak sopan kepada tersangka.
"Setelah itu pelaku langsung kita tahan," kata Kapolres Agara, AKBP Eko Wahyudi.(as)