Kegelapan Malam Membuat Jembatan Soekarno Rawan Akan Tindakan Kriminal
Kegelapan malam membuat Jembatan ini rawan akan tindakan kriminal
TRIBUNNEWS.COM.MANADO - Warga Karang Ria keluhkan tidak adanya penerangan di Jembatan Soekarno.
Menurut Maikel, seorang warga, ketika masuk malam hari jembatan ini berubah menjadi tempat prostitusi.
Bahkan perempuan 'nakal' yang mangkal di Taman Kesatuan Bangsa mulai berpindah ke lokasi ini, Selasa (21/07/2015).
Jembatan Soekarno memang sangat membutuhkan penerangan di malam hari. Hal ini di buktikan dengan keluhan warga Karang Ria.
Kegelapan malam membuat Jembatan ini rawan akan tindakan kriminal.
Hal ini dikatakan oleh Maikel warga yang tinggal di seputaran jembatan ini. Menurut dia pada malam hari banyak pasangan muda mudi yang tidak jelas dari mana duduk sampai larut.
"Tiap malam banyak anak muda berpasangan nongkrong disini. Bahkan beberapa kali kedapatan sedang berpelukan layaknya pasutri,"ujarnya.
Menurut dia saat malam banyak kendaraan yang singgah disini untuk berhenti sejenak. Kondisi ini dimanfaatkan para PSK untuk mencari pelanggan. Bahkan beberapa kali ia mendapatkan tawaran tidur dengan PSK.
"Rasa penasaran akan kegiatan yang aneh saya mencoba naik ke jembatan ini. Tanpa disadari saya ditawarkan oleh seorang gadia PSK yang umurnya kira - kira 18 tahun untuk tidur bersama dengan tarif tertentu,"ujarnya.
Menurut dia kejadian ini semakin meresahkan apalagi mudah saja para muda mudi menjadi 'pemburu nafsu'.
Dugaan kuat sebagian besar PSK muka lama yang sebelumnya menempati lapangan TKB.
"Kasiang kalu ini anak - anak kong so tajangke akang HIV AIDS, mo jadi apa dorang kamuka," ujarnya.
Menurut dia jika ada lampu penerangan maka bisa mengurangi kegiatan ini. Apalagi sudah banyak kendaraan yang melintas di jembatan kebanggaan orang Manado ini.
Hal serupa juga disampaikan oleh Sukartini warga yang tinggal diseputaran jembatan ini.
Menurut dia memang lokasi ini rawan kegiatan bisnis gelap, bahkan ada yang secara terang terangan menawarkan jasa pijat plus - plus.
"Laki - laki mana nimau deng tu barang. Sekarang ini jembatan so jadi tampa bagitu,"ujarnya.
Menurut dia orang tua harus melakukan pengawasan kepada anak, sebab beberapa kali ia melihat ada anak berseragam putih biru mangkal di lokasi ini pada malam hari.
"Belum pulang rumah sudah jual diri di jembatan,"ujarnya kesal. (Tribun Manado/Felix Tendeken)