Bank Jateng Karanganyar Siapkan Rp10 Miliar untuk Penukaran Uang
Bank Jateng Cabang Karanganyar, sudah menyiapkan pecahan uang baru senilai Rp10 miliar
TRIBUNNEWS.COM.KARANGANYAR – Menjelang datangnya perayaan lebaran Ramadan 14365 H. Bank Jateng Cabang Karanganyar, sudah menyiapkan pecahan uang baru senilai Rp10 miliar, untuk melayani penukaran uang baru bagi nasabah dan masyarakat umum.
Hal tersebut menyusul dengan ditunjuknya Bank Jateng sebagai salah satu Bank yang dipercaya untuk memberikan pelayanan terhadap masyarakat yang akan menukarkan uang baru dari Bank Indonesia (BI) cabang Solo.
Pimpinan Cabang Bank Jateng Karanganyar, Prasetya Fourdiantono, saat ditemui sejumlah wartawan Selasa (23/6/2015) mengatakan. Pecahan yang disiapkan bagi warga yang akan menukarkan uang baru tersebut adalah Rp 20.000, Rp 10.000, Rp 5.000 Rp 2.000. Bahkan, pihaknya juga akan menyediakan loket khusus untuk melayani penukaran, pada jadwal yang telah ditentukan.
Untuk penukaran sudah kita buka sejak pada 18 Juni lalu, tapi harinya kita batasi yakni Selasa dan Kamis, sampai tangal 2 Juli nanti. Sedangkan pada tanggal 6-15 Juli mendatang, penukaran akan dilayani setiap hari pada hari Senin sampai Kamis,” terang Fourdian.
Lebih lanjut dikatakan, bahwa tahun ini Bank Jateng Karanganyar, sengaja melayani masyarakat umum sesuai dengan petunjuk oleh BI. Karena sebelumnhya, Bank Jateng hanya melayani penukaran terhadap nasabahnya saja.
“Tahun lalu, hanya nasabah yang dilayani penukaran uangnya. Tapi tahun ini, yang dilayani nasabah dan non nasabah,” tuturnya.
Untuk jumlah penukar yang dilayani, dijelaskan Faourdian, warga masyarakat dibatasi maksimal 100 orang per penukaran. Nominal yang ditukar juga dibatasi, maksimal Rp 3,9 juta per orang.
Sebelum menukar uangnya, penukar diminta menyerahkan fotokopi kartu identitas, bisa KTP atau SIM. Petugas bank selanjutnya mencatat nama penukar.
Hal itu untuk mengantisipasi adanya penukaran hingga lebih dari satu kali, oleh penukar yang sama. Ia menghimbau, bagi masyarakat yang membutuhkan pecahan uang baru, untuk menukarkan di Bank yang sudah ditunjuk oleh BI dan diharapkan untuk tidak menukarkan ke tempat – tempat penukaran yang berad di tepi jalan.
“Kalau bisa, jangan menukar di jasa penukaran yang ada di pinggir-pinggir jalan. Lebih baik menukar di bank-bank yang telah ditunjuk BI. Hal ini untuk meminimalisir risiko. Kalau ditukar di bank, keaslian uangnya lebih terjamin. Selain itu tidak rugi, karena tidak ada pengurangan nilai antara uang yang ditukar dengan uang baru yang diterima,” imbuhnya. (Joglosemar/Rudi Hartono)