Kurangi Kepadatan Pantura, Pemerintah Sewa Lahan Jalur Alternatif
Lokasi pembangunan jalan tol Pejagan - Pemalang ditargetkan digunakan sebagai jalan alternatif mengurangi kepadatan jalur Pantura.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lokasi pembangunan jalan tol Pejagan - Pemalang ditargetkan digunakan sebagai jalan alternatif mengurangi kepadatan jalur Pantura.
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Hediyanto W Husaini menargetkan kepada kontraktor agar dapat mengupayakan jalan tersebut dapat dilewati pada H-8 yaitu 10 Juli 2015.
"10 Juli kita upayakan sudah dapat digunakan sampai Brebes, dengan kondisi jalan kerikil tapi sudah dipadatkan, kerikil bagus, debu berkurang dengan kecepatan 30-40 km/jam," ujar Hediyanto, Sabtu (20/6/2015).
Menurut Hediyanto, untuk melayani mudik dan mengurangi kepadatan di Pantura, upaya terbaik akan diberikan dengan menggunakan lahan yang ada untuk dapat digunakan. Pernyataan tersebut menanggapi beberapa bidang lahan yang tidak tercapai kesepakatan untuk dibebaskan lahannya.
"Demi membantu masyarakat untuk mudik, kita akan menyewa dulu lahan tersebut," kata Hediyanto.
Hediyanto menegaskan hanya akan menyewa lahan selama dua minggu saja. Namun dia berharap agar lahan yang disewa bisa dibeli negara ke depannya.
"Habis dua minggu nanti kita akan kembalikan. Tapi mudah-mudahan tercapai kesepakatan untuk dibayarkan untuk dibeli lahannya," tambah Hediyanto.
Diketahui di lokasi pembangunan jalan tol ruas Pejagan-Pemalang untuk Seksi I yaitu dari Pejagan sampai Brebes, masih terdapat sekitar 7 bidang lahan yang tidak menemui kesepakatan harga.
Sementara itu di lokasi tanah amblas di Ciregol, Brebes Jawa Tengah, yang merupakan salah satu jalan utama arus mudik yang menghubungkan Brebes ke Purwokerto, jalan eksistingnya sudah bisa dilalui dan dalam kondisi mantap untuk arus mudik dan arus balik.