Senin, 6 Oktober 2025

Ancaman Seorang Nenek Bikin Vonny Panambunan Ikut Bursa Pilkada Minut

Vonny Panambunan segera membuktikan dirinya sebagai calon kuat dalam Pilkada Minahasa Utara (Minut) Desember nant

Editor: Budi Prasetyo
Tribun Manado / IST
Vonny Panambunan segera membuktikan dirinya sebagai calon kuat dalam Pilkada Minahasa Utara (Minut) Desember nanti. 

TRIBUNNEWS.COM.MANADO -i.Mantan Bupati Minut ini diantar ribuan warga saat mendaftarkan diri sebagai calon Bupati di Kantor DPC Partai Gerindra Minut, Sabtu (6/6/2015) siang.

Vonny yang didampingi Ketua DPD Gerindra Sulut Glenny Kairupan mendatangi kantor DPC Gerindra dengan berjalan kaki dari rumahnya yang terpaut jarak beberapa ratus meter.

Vonny tiba di rumahnya sekira pukul 14.00 Wita. Ia disambut gegap gempita oleh warga.

Mereka berebutan menjabat tangan Vonny yang saat itu tampil dengan rambut sebahu serta blus hitam merah berpadu selendang berwarna merah.

Kabar Vonny datang menyebar cepat. Warga Airmadidi, Kalawat, Kauditan bahkan Likupang langsung berduyun - duyun menuju rumah Vonny.

Rumah bercat putih dengan pekarangan berukuran sekira sepertiga lapangan bola itu pun dipadati manusia.

Sejumlah warga bertindak nekat. Untuk melihat Vonny, mereka memanjat bangunan tinggi.

Diantaranya sejumlah ibu. "Kita so nda sabar lia depe muka," kata Sonya warga Kalawat yang menaiki pagar pos penjaga di rumah Vonny.

Beberapa warga tak kuasa menahan airmata kala Vonny menyanyikan lagu "Indah RencanaMu" dalam ibadah singkat yang berlangsung sesaat sebelum ia pergi mendaftar.

Ribuan warga kemudian mengiringi Vonny menuju ke kantor DPC Gerindra.

Beberapa warga menunjuk lubang di trotoar serta tumpukan sampah di jalan yang dilewati Vonny. Mereka berharap Vonny bisa memperbaiki itu.

Di kantor DPC Gerindra Minut Vonny disambut Sekretaris DPC Gerindra Minut Marthen Pantouw serta pengurus.

Tampak disitu sejumlah perwakilan Partai Persatuan Pembangunan.

Sebelumnya terbersit kabar jika Vonny tak akur dengan DPC Gerindra Minut.

Hal itu tak tampak saat itu karena Vonny terlihat akrab dengan pengurus.

Vonny terlihat percaya diri saat mengemukakan niatnya untuk membangun Minahasa Utara.

Hanya ia sedikit kebingungan mencari kacamata untuk membaca tulisan pada berkas pendaftaran yang kecil - kecil.

"Ele ibu perlu kacamata," kata dia yang disambut tawa hadirin.

Dalam sambutannya Vonny tak menduga bakal disambut begitu meriah.

"Saya sebetulnya tidak jadwalkan mendaftar hari ini, ee tak tahunya disambut massa sebanyak ini," kata dia.

Vonny sangat menghargai massa yang datang.

Usai pendaftaran, ia mengajak mereka makan di restoran.

"Berapapun biayanya yang penting semua senang, saya tulus bangun Minut, apapun akan saya berikan untuk tanah kelahiran saya, tanah Tonsea," katanya.

Dalam wawancara khusus dengan Tribun beberapa jam usai pendaftaran, Vonny mengaku kesediannya maju di Minahasa Utara dilatarbelakangi sebuah peristiwa spiritual.

Beberapa hari sebelumnya kala sedang tidur, Vonny menceritakan, sekujur tubuhnya menggigil.

Sekonyong - konyong ia mendengar suara yang memintanya ke Minut.

Beberapa waktu lalu, saat berada di Amsterdam Belanda, ia sempat mengalami sakit parah yang membuatnya hampir mati.

Dua peristiwa itu dimaknainya sebagai perintah Tuhan agar ia maju di Minahasa Utara.

"Tuhan menunjuk saya untuk ke Minahasa Utara," kata dia.

Sebelumnya, Vonny mengaku sudah tak berniat maju lagi.

Jika pun maju ia memilih bertarung di pemilihan Gubernur Sulut.

"Saya hanya ingin kedua anak saya ikut meneruskan jejak saya," katanya.

Namun dua anak itulah yang terus mendesak Vonny bertarung di Minut.

"Mereka katakan, mama, maju jo di Minut, samua orang tunggu pa mama," kata dia.

Selain dua anaknya, Vonny terus didesak sejumlah kalangan untuk maju.

Ratusan SMS masuk setiap hari ke ponselnya, memintanya maju di Pilkada Minut.

Vonny menuturkan, seorang nenek bahkan sempat "mengancamnya".

"Dia katakan, kalau tak maju lebih baik tak usah pulang Minut," katanya.

Namun Vonny tetap kukuh pada pendiriannya semula.

Agar terhindar dari godaan ia memilih jalan - jalan ke Eropa.

Hingga sakit menimpanya di Amsterdam. "Saya tahu saya tak bisa lari dari panggilan Tuhan, jika saya lari pasti saya akan mati," kata Vonny sambil mencontohkan kisah nabi Yunus.

Vonny mengaku akan merespon panggilan Tuhan dengan tampil habis - habisan kali ini.

"Saya siap all out, harta tak akan dibawa mati," kata dia.

Jika jadi Bupati ia berjanji akan mengabdi tulus tanpa pamrih namun tetap ikut aturan.

"Semuanya harus ikut aturan," kata dia.

Vonny mengaku sangat menghargai siapapun yang mendukungnya.

Namun satu hal dapat membuatnya murka.

"Jangan ada balas dendam, jangan ada akar pahit, yang berlalu biarlah berlalu," ujarnya. (tribunmanado/arthur rompis)

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved