Minggu, 5 Oktober 2025

Keluarga Korban yang Dianiya Oknum Polisi Sering Diajak Damai

Ibu dari Maulana, Sumartin mengatakan, dia berharap agar Kapolda berkomitmen untuk menyelesaikan kasus tersebut.

Editor: Budi Prasetyo
Tribun Jogja/Hamim Thohari
Sumartin bersama Sumardi (ayah Maulana) dan Baharudin Kamba Humas JPW (kiri) saat di kantor JPW, Rabu (4/2/2015) 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Hamim Thohari

TRIBUNNEWS.COM, YOGYA - Terkait dengan meninggalnya Maulana Rusadi (22) warga Gatak, Sumberagung, Moyudan Sleman, yang diduga tewas setelah dianiaya oknum polisi, kedua orangtua Maulana mengadukan kasus tersebut ke Jogja Police Watch, Rabu (4/2/2015).

Ibu dari Maulana, Sumartin mengatakan, dia berharap agar Kapolda berkomitmen untuk menyelesaikan kasus tersebut. "Berdasarkan keterangan Polisi, anak saya meninggal akibat jatuh dari mobil karena hendak melarikan diri," ungkap Sumartin di kantor JPW, Jalan Jenggotan 5A Yogyakarta

Tetapi saat menemukan anaknya di rumah sakit tidak ada indikasi luka akibat jatuh dari mobil, tetapi justru luka lebam di muka dan luka di benjol di kepala bagian belakang. Hal tersebut menimbulkan kecurigaan bahwa Maulana tidak meninggal jatuh dari mobil, tetapi dianiaya oknum polisi.

Hal tersebut semakin diperkuat dengan seringnya keluarga Maulana diajak berdamai oleh pihak Polisi. "Saya sering disms oleh pihak Polisi untuk berdamai dan tidak melanjutkan kasus tersebut," ungkap Sumartin.

Lebih lanjut Sumartin mengatakan, saat sedang menunggu anaknya, dia diajak ke Polres Bantul untuk menandatang sebuah surat pernyataan, ternyata isinya menyatakan bahwa pihak keluarga tidak menuntut atas kematian Maulana.

"Saat itu saya tidak begitu tahu isi surat pernyataan tersebut, karena fokus dengan kondisi anak saya," ungkap Sumartin

Terkait kematian anaknya, Sumartin meminta Kaplores Bantul dipecat karena melindungi oknum Polisi yang mengakibatkan anaknya meninggal.

Diberitakan sebelumnya, berdasarkan keterangan keluarga Maulana dituduh melakukan aksi penjambretan, Maulana ditangkap oleh pihak reskrim polres Bantul, di rumah temannya di dusun Pasekan, Sleman, Jumat (23/1/2015) lalu. Pada saat penangkapan itulah Maulana disekap, matanya ditutup dan dianiaya oleh oknum Polri dari Polres Bantul. (*

Sumber: Tribun Jogja
Tags
Yogya
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved