Senin, 6 Oktober 2025

Sebelum Gantung Diri, Dani Tulis Surat Cinta "Aku Pamit Dulu Ya"

Diduga sebelum gantung diri, korban sempat menenggak obat nyamuk cair tersebut.

Editor: Hasanudin Aco
Tribun Jogja/Santo Ari
Surat Dani Santoso. 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Santo Ari

TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN - Dani Santoso (22) warga dusun Sembir RT 16 RW 06, Batang, Jawa Tengah, tewas tergantung dengan posisi leher terikat ikat pinggang warna cokelat di kamar mandi kos. Diduga korban nekat bunuh diri karena permasalah percintaan.

Hal itu diperkuat dengan temuan surat wasiat korban yang ditemukan polisi di tas yang tergantung di dinding kamar kos. Dalam kamar korban, polisi juga mendapatkan barang bukti berupa gelas yang berisi obat nyamuk cair, dan botol obat nyamuk cair dalam kondisi terbuka.

Diduga sebelum gantung diri, korban sempat menenggak obat nyamuk cair tersebut.

Dalam surat wasiat yang ditujukan kepada seorang perempuan bernama Gendis, korban menuliskan permintaan maaf yang dilakukannya ketika mereka menjalin hubungan percintaan.

"Hai selamat pagi penyemangat, aku harap datangnya surat ini kamu sudah tidak membenciku lagi," tulis korban di kalimat pertama.

Isi surat yang tertanggal 20 Januari itu menyebutkan bahwa korban dengan gadis bernama Gendis mengalami permasalahan dan sempat adu mulut. Permasalahan merekapun berlanjut dalam pertengkaran melalui SMS dan BBM.

Korban menuliskan bahwa dirinya sedih saat membaca pesan dari Gendis. Danipun menyebutkan bahwa dirinya adalah orang yang patut dibenci.

"Aku terlalu parah, aku sebenarnya masih punya mimpi buat 'Kita' tapi aku sadar kejadian waktu itu membuat kamu benar-benar marah, sedih lihatnya, pengen berubah tapi udah ga ada kesempatan," tulis Dani tanpa menyebutkan permasalahan apa yang mereka alami.

Lebih lanjut Dani menuliskan bahwa dia meminta maaf karena memilih jalan untuk bunuh diri. Dia menilai cara tersebut adalah satu-satunya cara untuk menghilangkan sedih dan sakit dalam hatinya.

"Belum ada perempuan yang benar-benar ingin aku perjuangkan selain kamu," ungkap Dani.

Dalam suratnya dia menginginkan Gendis untuk selalu menjaga kesehatan dan mengenyampingkan program dietnya. Dani menilai pipi tembem yang dimiliki Gendis bukan sesuatu yang jelek dan harus dihilangkan.

Dia berandai kalau saja masih ada kesempatan untuk dirinya memperbaiki kesalahannya. Walupun begitu dia tetap menyatakan cintanya kepada Gendis.

"Ya udah deh, aku pamit dulu ya.. titip kisah ini," tutup surat itu. (tribunjogja.com)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved