Perampokan di Rumah Mantan Pejabat, Pembantu Dibius Rp 200 Juta Dibawa Kabur
Pelaku menyekap dan membius pembantu, lalu kabur membawa uang tunai sekitar Rp 200 juta dari lemari kamar.
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Aksi perampokan di siang hari terjadi di Surabaya, Sabtu (27/12/2014). Pelaku menyekap dan membius pembantu, lalu kabur membawa uang tunai sekitar Rp 200 juta dari lemari kamar.
Aksi perampokan itu terjadi di rumah mantan Sekretaris Daerah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Hendro Prapto Ariadi, di Jalan Jemursari VI/18, Surabaya.
"Kata saksi tetangga, pelaku lebih dari satu orang menggunakan mobil Daihatsu Xenia warna hitam," kata Kapolsek Wonocolo Kompol Naufil Hartono.
Rumah yang ditinggal penghuninya sejak empat hari lalu itu hanya ditunggu pembantunya, Ulfa.
"Pelaku sempat memukul pembantu dan mengancam dengan senjata tajam, sebelum akhirnya dibius," jelasnya.
Uang tunai senilai Rp 200 juta dibawa perampok dari dalam lemari kamar korban. Polisi menyayangkan mengapa uang sebanyak itu disimpan dalam lemari, padahal di rumah korban terdapat brankas yang ditanam di bawah lantai.
Aksi perampokaan sebenarnya diketahui oleh tetangga korban yang enggan disebutkan identitasnya. Namun dia mengaku tidak bisa berbuat apa-apa karena takut.
Yang dia tahu, salah satu pelaku menggunakan baju merah kotak-kotak, berperawakan kecil pendek, sementara yang menunggu di mobil bertubuh tambun.
"Saat keluar, mereka membawa tas ransel dan tas jinjing, dan mengemudikan mobil keluar dengan kencang," ujarnya.
Sementara itu, setelah beberapa jam pingsan, Ulfa, pembantu di rumah korban di Jalan Jemursari VI/18, Surabaya, Sabtu (27/12/2014) siang akhirnya siuman. Kepada polisi, dia mengaku kenal akrab dengan wajah pelaku perampokan karena kerap bertamu ke rumah tersebut.
Kanit Reskrim Polsek Wonocolo AKP Arief Hartono mengatakan, menurut keterangan Ulfa, pelaku berjumlah empat orang.
"Salah satunya sering bertamu dan akrab dengan Ulfa sendiri," ujarnya saat melakukan olah tempat kejadian perkara di rumah mantan Sekretaris Daerah Kabupaten Lumajang Hendro Prapto Ariadi.
Ulfa sendiri, lanjut Arief, saat itu sedang tidak di rumah. Saat akan mematikan lampu, dirinya mendapatkan pagar rumah dalam keadaan terbuka. Ketika masuk, Ulfa dipukul di bagian tengkuknya oleh salah satu pelaku yang berjaga di luar rumah.
"Ulfa sempat melawan, tapi diancam dengan senjata tajam lalu dibius hingga pingsan," jelas Arief.
Polsek Wonocolo akan secepatnya meminta keterangan pemilik rumah untuk mengejar siapa pelaku perampokan itu, mengingat salah satu pelaku ternyata kerap bertamu ke rumah tersebut. (*)