Selasa, 30 September 2025

Suku Anak Dalam Rogoh Rp 200 Ribu Tiap Seberangi Sungai

"Pasti kecewa. Jalan kami untuk bisa melintasi sungai tak jadi dibangun. Kalau air naik, kami bayar Rp 200 ribu setiap menyebrang," kata Salti.

Editor: Y Gustaman
Banjarmasin Post/Hanani
Ilustrasi rakit. 

Laporan Wartawan Tribun Jambi, Qomaruddin

TRIBUNJAMBI.COM,SAROLANGUN - Sebut saja Salti. Ia dan warga Suku Anak Dalam di Dusun Paku, Desa Suka Damai, Kecamatan Limun, Jambi, harus kecewa tiap kali menyeberang sungai dalam kondisi banjir.

Pemerintah tak juga merealisasikan membangun jembatan di Dusun Dua, Desa Suka Damai, sebagai jalur terdekat dengan desa seberang. Mau tak mau, Suku Anak Dalam harus merogoh Rp 200 ribu untuk tarif rakit.

"Pasti kecewa. Jalan kami untuk bisa melintasi sungai tak jadi dibangun. Kalau air naik, kami bayar Rp 200 ribu setiap menyebrang," kata Salti saat dikonfirmasi Tribunjambi.com, Kamis (4/12/2014) lalu.

Dusun Paku, Desa Suka Damai, didiami sekitar 30 kepala keluarga Suku Anak Dalam. Saat ini mereka membutuhkan adanya jembatan permanen untuk menyeberang. Jembatan ini juga digunakan dusun lain seperti Dusun Bukit Bulan.

Tidak menutup kemungkinan warga Suku Anak Dalam dari Dusun Paku akan mengadukan permasalahan ini ke Pemerintah Kabupaten Sarolangun, Jambi. "Anak-anak kami mau sekolah susah untuk melewati sungai," imbuhnya.

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved